bandungekspres.co.id – Walhi Jabar menilai pembangunan danau retensi di Baleendah tidak akan efektif dalam menuntaskan banjir di Bandung selatan. Hal ini mengacu pada kapasitas tamping yang dinilai kecil.
Direktur Walhi Jawa Barat Dadan Ramdan menyatakan, kemampuan kolam tersebut dalam menampung air tidak akan maksimal karena hanya 12 hektar. Sementara debit air sungai Citarum di atas itu terlebih hujan tinggi.
”Sebab, banjir Bandung selatan khususnya tiga kecamatan itu ada Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Jadi, sebaiknya danau retensi bukan solusi satu-satunya,” katanya kepada wartawan kemarin.
Menurutnya, penyebab banjir di Kabupaten Bandung sangatlah kompleks. Salah satunya dipicu alihfungsi lahan di cekungan Bandung.
Alihfungsi lahan ini banyak terjadi di wilayah hulu sungai Citarum, seperti di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, kawasan gunung Patuha, Manglayang, Wayang, Geulis, Tangkuban Perahu, dan Burangrang.
”Kondisi hulu Sungai Citarum ini sudah kritis. Apalagi KBU (Kawasan Bandung Utara) yang juga sebagai wilayah hulu juga sama, kritis,” ungkapnya.
Bagi dia, kondisi akan semakin parah apabila dibangunnya Bandung Teknopolis dan kereta cepat, itu justru akan memperparah banjir di Bandung selatan. (yul/bbs/rie)