bandungekspres.co.id – Terhitung tahun 2016, program listrik masuk desa (lisdes) dan perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dihilangkan. Tentu hal ini mengundang pertanyaan besar dan kekecewaan para kepala desa. Pasalnya, program yang didanai dari APBD Jawa Barat itu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin.
Kepala Desa Gudangkahuripan Agus Taryana mengungkapkan, tahun ini sudah tidak ada lagi program lisdes dan rutilahu dari bantuan provinsi. Padahal, di tahun 2015 lalu program ini masih berjalan dan bantuan ini dirasakan oleh masyarakat Lembang, khususnya Desa Gudangkahuripan.
’’Kami memertanyakan kenapa harus dihapuskan program tersebut. Jelas-jelas itu sangat dirasakan oleh masyarakat. Terhitung mulai tahun ini, Pemprov Jabar tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk lisdes dan rutilahu,’’ kata Agus Taryana di Lembang, kemarin.
Di Desa Gudangkahuripan masih terdapat sekitar 230 rumah yang belum teraliri listrik, dan 120 rumah masuk kategori tidak layak huni. Tahun 2015 sebanyak 105 kepala keluarga mendapat bantuan lisdes dari Pemprov Jabar. ’’Alasan penghapusan program lisdes dan rutilahu tidak jelas, hanya dari isu yang berkembang untuk meminimalisir politisasi menjelang pemilihan gubernur. Mudah-mudahan saja bukan karena alasan itu, tapi lebih pada penyempurnaan program lisdes dan rutilahu serta mewujudkan program Jabar Caang,’’ paparnya.
Agus menjelaskan, terkait perbaikan rutilahu, Pemerintahan Desa Gudangkahuripan ikut menyediakan anggaran yang diambil dari alokasi dana desa (ADD). Tahun lalu, 11 rumah yang diperbaiki dengan nilai bantuan sebesar Rp 5 juta per rumah, sedangkan tahun 2016 akan diperbaiki 10 rumah bersumber dari ADD dan 20 rutilahu dari Pemkab Bandung Barat. ’’Masyarakat Gudangkahuripan yang rumahnya belum teraliri listrik, sebagian nyolok ke rumah tetangganya terdekatnya ataupun kerabatnya. Tentunya dengan nyolok listrik menyimpan potensi kebakaran, dan ancaman bahaya lainnya,’’ sahutnya.
Sementara itu, mengacu kepada data tahun 2015 sebanyak 7.158 kepala keluarga (kk) yang tinggal di Kecamatan Lembang hingga kini belum berlistrik. Berdasarkan data pelanggan PLN ada 39.668 KK yang sudah menikmati listrik dari jumlah 46.826 KK di Kecamatan Lembang.
Selain Lembang, wilayah perkotaan di Kabupaten Bandung Barat yang penduduknya masih banyak yang belum berlistrik adalah Padalarang. Penduduk Kecamatan Padalarang yang belum menikmati listrik tercatat sebanyak 16.316 KK, sedangkan 57.103 KK sudah mendapat aliran listrik. Sebagian besar tinggal di daerah pelosok yang jauh dari jaringan listrik.