bandungekspres.co.id – Supermarket dan minimarket di Kabupaten Bandung sudah mulai menghargakan kantong plastik Rp 200 untuk membungkus belanjaan. Dana penjualan kantong plastik tersebut rencananya akan digunakan untuk penanggulangan masalah kebersihan dan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, pihaknya dengan para pengelola ritel atau minimarket dan supermarket sudah menyepakati bahkan tercantum dalam lembaran moratorium pembangunan minimarket. Intinya untuk menyalurkan dana hasil penjualan plastik berbayar tersebut.
Dalam moratorium itu, kata dia, diatur bahwa minimarket atau supermarket di Kabupaten Bandung harus ikut memasarkan produk usaha lokal. Termasuk, menggunakan dana penjualan kantong plastik untuk penanggulangan masalah kebersihan dan lingkungan hidup.
”Kami tinggal membuat peraturan bupatinya, supaya lebih cepat terlaksana peraturan tentang kantong plastik berbayar ini dikeluarkan pemerintah pusat. Di Kabupaten Bandung,” Kata Dadang di Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung, kemarin (4/3).
Dadang mengungkapkan, komitmen tersebut baru bisa dilakukan setelah payung hukum mengenai pemungutan biaya kantong plastik berbayar ini dibuat. Bukan hanya itu saja, program plastik berbayar ini mirip dengan program di sejumlah negara maju seperti di Asia Timur, Eropa, dan Australia. Selain mengurangi sampah plastik, juga untuk program penghijauan dan rehabilitasi lingkungan hidup.
”Jangan sampai, dana hasil penjualan plastik berbayar ini malah menjadi keuntungan lebih bagi para pengusaha,” ungkapnya.
Dadang juga menjelaskan, rencana dana hasil penjualannya akan disalurkan kepada sebuah lembaga yang ditunjuk bersama oleh pemerintah dan pengusaha retail untuk melaksanakan program penanggulangan masalah kebersihan di Kabupaten Bandung.
”Tentunya ini harus diawasi dengan ketat oleh berbagai pihak. Supaya masyarakat dapat merasakan hasilnya. Tidak boleh gegabah juga dalam melaksanakan ini,” tuturnya.
”Progran ini akan membantu pemerintah dalam menangani masalah kebersihan dan lingkungan di Kabupaten Bandung,” pungkasnya. (yul/rie)