Penulis dan penyanyi Dewi ‘Dee’ Lestari, 40, meluncurkan novel terbarunya, Inteligensi Embun Pagi (IEP). Novel tersebut merupakan episode pemungkas dari heksalogi Supernova.
Novel yang menjadi penutup kisah Supernova tersebut diluncurkan di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini. Momen itu juga menjadi penanda 15 tahun perjalanan kisah Supernova yang dimulai pada 2001. ”Bertahun-tahun saya tidak me-launching buku. Tapi, khusus untuk IEP, saya merasa perlu mengadakan semacam perhelatan,” kata Dee.
Butuh waktu setahun untuk menyelesaikan novel IEP sejak buku kelima Supernova, Gelombang, dirilis pada 2014. Buku terbarunya itu paling banyak menguras emosi selama penggarapannya. ”Saya merasa senang karena akhirnya Supernova ditutup, tapi juga sedih karena harus melepaskan karakter-karakter seperti Elektra, Bodhi, Zarah, Alfa, dan Gio,” ujarnya.
Namun, segala yang memiliki awalan pasti juga berakhir. Dee merasa memiliki kewajiban untuk mengakhiri kisah tersebut. ”Karena saya merasa harus mengakhirinya. Saya ingin memberikan ruang untuk masuknya ide-ide untuk buku yang baru,” ujar Dee.
Penulis kelahiran Bandung itu mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap bukunya tersebut melampaui ekspektasinya. Sebab, 10 ribu bukunya telah ludes selama masa penjualan preorder. Belum lagi, tiga ribu full series Supernova juga ludes. Akibatnya, Dee ”sempoyongan”. ”Untuk buku yang preorder itu, saya harus menandatanganinya satu per satu. Satu minggu baru kelar. Habis 15 pulpen,”’ ujarnya. (dod/c7/jan/rie)
