Menurutnya, dengan meninggalnya dua orang warga Kecamatan Ngamprah menjadi warning untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit DBD. Mencegah penyebaran DBD berbagai upaya dilakukan melalui pemberian abate secara gratis kepada masyarakat, serta penyemprotan atau fogging. Hingga sekarang sembilan lokasi yang sudah di-fogging. Antara lain Desa Mukapayung, Bongas, dan Karanganyar di Kecamatan Cililin, Desa Tagog Apu, Laksanamekar Kecamatan Padalarang, Desa Pakuhaji, Cimareme, Gadobangkong Kecamatan Ngamprah, dan Desa Citatah Kecamatan Cipatat. ’’Ada desa yang sampai dua kali di-fogging seperti Mukapayung dan Bongas karena jumlah penderitanya cukup banyak,” ujarnya.
Ditegaskannya, fogging tidak bisa dilaksanakan begitu saja terlebih dahulu dilakukan penyelidikan epidemiologi (EP) terhadap lingkungan yang ditemukan kasus DBD. Jika dari 20 rumah pada radius 100 meter di lingkungan tersebut ada 5 rumah yang ditemukan ada jentik nyamuknya, dan ditemukan 10 orang yang menderita penyakit panas barulah fogging dilakukan. ’’Kami terus melakukan pengawasan agar serangan DBD ini dapat diantisipasi dan setiap tahunnya harus turun,” pungkasnya. (drx/vil)