Dari statistik Match Zone kemarin, catatan passing pemain berusia 32 tahun itu sebanyak 58 kali. Tingkat akurasi suksesnya mencapai 98,3 persen. Bahkan passing di pertahanan lawan akurasinya mencapai 100 persen.
Toure juga efektif dalam memberikan umpan kepada rekan-rekannya. Dari 58 umpang yang dilakukan, hanya tiga yang kategori long pass. Sedang 55 lainnya, umpan pendek.
Dalam penguasaan bola, keduanya imbang versi statistik Soccerway. Yakni 50-50. Jumlah tembakan yang dilepaskan pun beda tipis. City sembilan kali, Kiev delapan kali.
Nah, menjelang final Piala Liga Minggu (28/2) mendatang Pellegrini mengisyaratkan mati-matian buat piala pertamanya musim ini. Artinya the winning team yang sama ketika memermalukan Kiev bakal diturunkan lagi.
Pada perjumpaan pertama musim ini, Pellegrini dipermalukan oleh Liverpool 1-4 (22/11). Dalam laga tersebut, taktik gegenpressing ala Juergen Klopp meluluhlantakkan City.
Sementara itu, tactician Dynamo Kiev Serhiy Rebrov meradang. Usai laga kemarin pria berusia 41 tahun itu mengatakan anak asuhnya terlalu banyak membuat kesalahan elementer.
Rebrov mengatakan Oleksandr Shovkovskiy dkk terlalu banyak menciptakan ruang kosong buat pemain City. Sehingga formasi 4-3-3 yang dipakainya gagal membendung sisi ofensif City yang memang luar biasa.
“Kami bertemu dengan salah satu tim terbaik di Eropa saat ini. Dan sialnya pemain kami silau dengan nama besar lawan kami, beberapa diantarana anak asuh tim kami nervous berjumpa City,” ucap mantan pemain Dynamo Kiev, Tottenham Hotspurs, dan West Ham United itu seperti diberitakan BT Sport.
Pasca kebobolan gol Aguero di 15 menit awal pertandingan, mental anak asuhnya menurun. Apalagi di akhir babak pertama, mereka ketinggalan 2-0. Makin hancurlah semangat juang mereka. Untuk leg kedua, Rebrov menegaskan tak akan menyerah walau kalau ingin melaju ke perempat final timnya harus menang 3-0 atau selisih agregat tiga gol. (dra/vil)