bandungekspres.co.id – Cap Go Meh bak pesta rakyat Bekasi. Kemarin, ribuan warga Bekasi tumpah ruah memadati Jalan Ir. H Juanda, Pasar Proyek Bekasi Timur. Mereka berebut menyaksikan pawai dan arak-arakan menutup rangkaian tahun baru Imlek 2567 di hari ke-15 itu.
Ada beragam pawai budaya yang ditampilkan dari seluruh Nusantara. Ada Ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, Barongsai, Ling, hingga tampilan dewa-dewa ayang digotong di dalam tandu atau joli. Ada pula atraksi para Tatung dari Pontianak.
Di Kota Bekasi, perayaan Cap Go Meh ini dipusatkan di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi. Setelah itu rombongan pawai melintasi-Jalan Kartini-Jalan Juanda-Jalan Agus Salim-Jalan Baru Perjuangan-Jalan Perjuangan, dan kembali ke Klenteng Hok Lay Kiong.
Puluhan aparat kepolisian diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Sejumlah ruas jalan ditutup, arus lalu lintas dialihkan. Pengendara yang akan melintasi Jalan Ir. H Juanda, dialihkan menuju Jalan Veteran.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, banyak warga yang meminta agar perayaan Cap Go Meh dapat dijadikan kegiatan tahunan, terutama pawai yang tampak diminati oleh berbagai kalangan.
”Banyak antusias warga yang minta supaya kegiatan pawai Cap Go Meh ini jadi agenda tahunan. Di sini dapat kita lihat semua lintas suku juga mengikuti,” ujarnya kepada Radar saat perayaan tengah berlangsung.
Dalam perayaan tersebut diharapkan Kota Bekasi dapat terhindar dari berbagai bencana. Warganya merasa aman dan damai dengan toleransi yang baik antar umat beragama. ”Kita semua berdoa demi kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi,” terangnya.
Menurutnya, acara ini dapat dijadikan sebagai hiburan gratis bagi warga Kota Bekasi. ’’Pawai Cap Go Meh sudah menjadi pesta rakyat dan cerminan kerukunan antarumat beragama begitu baik. Toleransi yang begitu baik itu menurut saya modal bagi pembangunan kota Bekasi menjadi lebih baik,” tandasnya. (mif/cr32/vil)