Ciptakan Tari Gayuh Kalpavalli untuk UM

Pada 2001, dia juga diminta membantu penari kondang Didik Nini Thowok. ”Saya mengajari beliau tari Beskalan,” ujar alumni SMPN 1 Tumpang ini. Hingga kini, dia masih berteman dekat dengan penari nyentrik tersebut.

Sejak 2012, dia kerap kali diminta mewakili pemerintah Kabupaten Malang sebagai koreografer tari ’Rok Serokan’. Tri juga ditunjuk mewakili Kabupaten Malang di Festival Karya Tari Jawa Timur yang diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jatim. Dia berhasil menjadi salah satu dari 10 penyaji terbaik unggulan karya tari Jawa Timur.

Dia juga turut mewakili Kabupaten Malang pada Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) 2013. Dan Tri menciptakan karya tari ’Bedhaya Kendedes’. Selain karya tari, di acara yang sama dia menjadi sutradara drama tari ’Coban Rondo’.

Sejauh ini, dia telah mencetak beberapa prestasi. Di antaranya dia terpilih sebagai 5 penata tari terbaik festival Karya Tari Jatim 2005, juara 1 Lomba Karya Tari se-Jatim pada 2007 dalam tari ’Yo Makaryo’, dan juara 1 Festival Seni Pelajar se-Jatim pada 2008 dalam drama tari ’Sekar Malang’. Selain itu, juga jadi 5 unggulan terbaik Jatim sebagai koreografer dan sutradara drama tari ’Bandeng Brang Wetan’.

Karena kemampuan teknik dan akademiknya itu, sejak 2005, Tri menjadi dosen Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM). ”Saya lebih sering mengajar kelas praktik,” ujar ibu dari 3 anak itu. (*/c2/lid/fik)

Tinggalkan Balasan