”Soal perizinan, misalnya, so far sudah oke. Tetapi, kalau bisa lebih cepat akan lebih baik bagi pengusaha. Demikian juga pemenuhan infrastruktur, kalau bisa ya lebih cepat,” tegasnya.
Terlebih bagi pengusaha properti, kebijakan pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi harus tepat waktu. Sebab, sebagus apa pun produk properti, jika kondisi perekonomian tidak tumbuh, pasar akan lesu karena daya beli masyarakat berkurang. ”Timing itu kunci dan sangat dibutuhkan pengusaha,” lanjut Netty.
Sudut pandang positif juga perlu diterapkan pengusaha terhadap keluhan setiap pembeli. Sekecil apa pun keluhan pada suatu hari bisa menjadi bahan untuk memperbaiki. Bagi Netty, keluhan pembeli menjadi kebahagiaan tersendiri. Tidak jarang pembeli yang mengeluh dan mengkritik itu ternyata melakukan pembelian lagi (repeat order).
”Ini kan menarik dan membuat kita happy. Pembeli punya komplain, tetapi mereka masih membeli lagi,” kata Netty, lantas tersenyum.
Kritik terhadap pengembang dianggap wajar. Sebab, dalam membeli properti, di mana pun itu, selalu ada segi keunggulan dan kelemahan. Jadi, sebelum membeli, calon pembeli harus tahu keunggulan dan kekurangan suatu produk. ”Semua developer itu pasti bilang produknya bagus. Tapi, kalau perfect, no body perfect,” ujarnya.
Netty menambahkan, Puncak Group didirikan dengan proses kerja keras dan optimisme. ”Karena kalau kerja dibarengi optimisme, ada semangat bahwa kita harus bisa,” katanya. Dengan demikian, developer harus memiliki keyakinan sebelum meluncurkan suatu produk. ”Jangan sampai pesimistis bakal tidak disambut. Tapi, memang poin terakhir yang paling penting, timing peluncuran produk harus tepat,” tambah dia. (res/c9/sof/rie)
Stabilitas Ekonomi Jadi Penopang Bisnis Hunian
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News