Sikat Spekulan, Bentuk Pos Penyuluhan

’’Jadi kalau semuanya bisa berjalan teratur tiddak ada lagi ceritanya salahsatu daerah kelebihan stok atau kekurangan stok sehingga stabilisasi harga pangan dan kebutuhan pokok menjadi stabil,” tukasnya.
Deddy menambahkan, penyediaan data ini harus memanfaatkan teknologi Informasi yang bisa diakses oleh siapa saja, sehingga petanipun mengetahui perkembangan. ’’Kalau bisa diakses petani akan tahu bila harga tomat dipasaran sedang turun dan tidak ada cerita lagi tomat menjadi busuk dan dilempar-lempar,” cetus dia.
Di tempat sama, Kepala BPMPD Jabar Dede Rusdia mengatakan, pos penyuluhan akan segera diluncurkan setelah pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan aparat di pedesaan.
Menurutnya, secara umum penyuluh akan dibekali kemampuan untuk bisa memberikan arahan kepada petani mengenai komoditi pertanian yang memiliki nilai menguntungkan.
“Insya Allah, Posluhdes ini diharapkan berjalan lancar setelah mekanisme dan peytunjuk teknisnya yang berbasis teknologi informasi akan diberikan,” pungkas Dede. (yan/vil)

Tinggalkan Balasan