Emil Mulai”Dirayu” Elit Partai

Emil Mulai”Dirayu” Elit Partai
0 Komentar

”Saya mempertanyakan pendapat yang menyebut gaya Emil kompromistis hingga tidak sesuai dengan kondisi Jakarta,” ujar Ade.

Bagi dia, gaya kepemimpinan dilihat apakah dia lebih berorientasi terhadap penyelesaian tugas atau lebih menyenangkan orang. Pemimpin kompromistis nampak dari perilakunya yang berorientasi tinggi baik terhadap orang atau tugas. Namun dalam situasi yang memaksa dia akan memilih menyenangkan orang.

”Saya meragukan sosok RK (sebutan Ridwan Kamil) orang yang akan mengabaikan orientasi pencapaian efektivitas tugasnya demi menyenangkan orang,” tutur Ade, seraya menyebut, gaya RK mendekati gaya kepemimpinan eksekutif.

Baca Juga:Tara Basro Olah Vokal demi Tiga DaraNeville-Moyes 2.0

Menurut Ade, pemimpin keras tidak terkategori pemimpin otokratis (gaya kepemimpinan menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan). Makanya, harus diingat, otokratis sangat dekat dengan otoriter. Perhatikan pula, perilaku otoriter.

”Setiap perbedaan diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan oleh pemimpin,” tegas Ade.

Menurut dia lagi, inisiatif dan daya pikir bawahan dibatasi, tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Pemimpin otoriter gemar melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin. ”Kemudian orang-orang tersebut diancam dengan hukuman dipecat,” jelas Ade.

Meski demikian, secara pribadi Ade mengaku, cenderung setuju RK menyelesaikan masa kepemimpinan sebagai Wali Kota Bandung. Kemudian maju dalam Pilgub Jabar 2018. ”Namun, keputusan tetap di tangan warga Bandung. Rakyat memiliki kuasa melepaskan dan mendukung RK berkiprah di ibukota,” pungkas Ade.

Sementara itu, terbaru, ‎Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengambil sikap untuk mengusung tokoh tertentu untuk merebut kursi pemimpin yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan tersebut.

Sejumlah nama beken mulai dilirik oleh partai berlambang matahari tersebut untuk diusung pada Pilkada 2017. Sebut saja, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, dan pengusaha muda Sandiaga Uno. Ketiga nama ini merupakan dari unsur eksternal PAN.

Sedangkan dari internalnya, partai yang didirikan oleh Amien Rais itu memiliki kader yang cukup memumpuni, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya, politisi sekaligus komedian Eko Patrio, dan selebritis Dessy Ratnasari.

0 Komentar