Atasi Permasalahan Pencemaran oleh Limbah Industri dan Rumah Tangga
Kesadaran mayarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dirasa masih rendah. Apalagi, adanya ’teroris’ lingkungan yang suka membuang limbah seenaknya.
Yayan Gustian, Bandung
Sepertinya tidak berlebihan ucapan yang dilontarkan kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Provinsi Jawa Barat Anang Sudarna bahwa melakukan kerusakan terhadap lingkungan sama saja dengan ”teroris”.
Keprihatinan dan kekesalan ini selalu terlontar dari mulutnya bila menemukan pencemaran lingkungan terjadi di wilayah Jawa Barat. Ditambah upaya penegakan hukum terhadap masalah ini sangat lemah.
”Mereka itu teroris yang berencana membunuh jutaan umat manusia. Bahkan terencana sampai pada anak cucu kita,” seru Anang dengan nada berapi-api ketika ditemui di kantor BLHD Jabar belum lama ini.
Dia mengakui, saat ini sudah banyak ratusan data-data perusahaan baik yang sekedar diberi peringatan secara administratif maupun dilakukan gugatan secara hukum. Namun semuanya tidaklah membuat efek jera karena penegakan hukumnya lemah.
”Dari berbagai kasus, kita selalu kalah di pengadilan. Bahkan kalaupun vonis putusan sangat tidak sesuai dengan harapan. Kejahatan lingkangan itu pembuktiannya sangat rumit. Kita perlu saksi dan bukti dengan pengujian secara ilmiah dan harus valid agar pelakunya terjerat. Kalau bukti lemah, sangat susah di gugat,” cetus Anang.
Untuk itu pihaknya hanya melakukan upaya penekanan baik kepada aparat penegak hukum atau perusahaan tersebut agar dalam proses peradilan bisa ditegakkan seadil-adilnya.
Kerusakan lingkungan bisa diakibatkan oleh pencemaran air, tanah dan udara. Itu bisa membunuh umat manusia itu sendiri. Namun, dia tidak habis pikir kenapa manusia melakukan itu hanya semata-mata untuk urusan perut, kenapa manusia tidak memikirkan anak cucunya?
Pendapat dia sangat beralasan, kenapa kejahatan lingkungan disebut ”teroris” lingkungan ? Dengan tegas dirinya mengatakan, apabila sebuah pabrik membuang limbah B3 ke saluran air sungai berapa juta jiwa manusia yang akan terjangkit penyakit yang lambat laun akan mengalami kematian.