Akan Menjadi Maha Karya I Nyoman Nuarta

 Tekad Maestro Pematung Buatkan Hutan Raya Asia-Afrika

Kabupaten Bandung Barat akan mengalami kemajuan pesat saat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selesai dibangun.

———-

inyoman
BERDISKUSI: Seniman INyoman Nuarta saat berbincang-bincang dengan Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra belum lama ini.

Maestro pematung, I Nyoman Nuarta, kembali tertantang untuk menciptakan karya besar di bidang seni. Kali ini, pria kelahiran Tabanan Bali 14 November 1951 ini sedang menginisiasi membangun Hutan Raya Asia-Afrika di daerah Walini, Kabupaten Bandung Barat, terutama di Kawasan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Di Hutan Raya Asia-Afrika ini, lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung ini akan membangun ikon Asia-Afrika, dengan tetap mempertahankan nilai lokal PTP sebagai hutan. Tapi, mengembangkannya dengan sentuhan modern.

”Pertama, kita membangun patung tokoh utama Konferensi Asia Afrika, Bung Karno. Kemudian, secara bertahap, kita membangun tokoh KAA lain yang hadir pada tahun 1955 di Bandung. Dalam hal ini, kita bekerja sama dengan kedutaan besar negara yang tergabung dalam Konferensi Asia Afrika itu,” kata I Nyoman Nuarta saat bertemu dengan Wakil Bupati Bandung Barat Drs H Yayat T Soemitra di NuArt Sculpture Park, Parongpong, Bandung Barat, belum lama ini.

I Nyoman Nuarta bertekad menciptakan Hutan Raya Asia-Afrika lebih kolosal dan massal ketimbang karya besar yang sudah ia ciptakan seperti Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, bahkan Garuda Wisnu Kencana. Itulah sebabnya, selain membangun berbagai ikon Asia-Afrika, Nyoman Nuarta mengembangkan kawasan PTP VIII seluas 460 hektare sebagai kawasan wisata.

Nuarta yang meraih Penghargaan Jasa Adiutama ITB tahun 2009 ini mengungkapkan, mengembangkan Walini sebagai kota baru di Jawa Barat sangat penting. Sebab, daerah tersebut akan dijadikan ibu kota Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Gubernur bersama seluruh dinas akan pindah dari Gedung Sate ke kawasan Walini. Di samping itu, kereta api super cepat (Shinkanzen) Jakarta-Bandung akan singgah di Stasiun di Walini. Oleh karena itu, akan terjadi mobilisasi manusia yang sangat besar. Selain itu, Walini juga dilewati jalan tol, jalan raya yang lama, bahkan juga dilewati kereta api konvensional.

Tinggalkan Balasan