Di samping itu, lanjut dia, pemerintah desa harus bisa mengelola anggaran yang diberikan itu dengan baik. Yakni, dengan memprioritaskannya untuk kepentingan pembangunan masyarakat desa.
Sementara itu, untuk sarana pendidikan yang kurang memadai termasuk kurangnya jumlah guru, pihaknya akan segera memperhatikanya dengan serius. Hal ini mengingat di desa terpencil ini ternyata masih banyak guru-guru yang berstatus honorer.
”Guru honorer itu perannya sangat berarti dan sangat dibutuhkan. Untuk itu, kami akan mencari cara bagaimana kesejahteraan guru-guru honeorer ini bisa bertambah, sebab kalau diangkat menjadi PNS merupakan kewenangan pusat,” ucap dia.
Deddy menambahkan, selain prasarana pendidikan yang menjadi perhatian, pihaknya juga akan mencari cara untuk menyediakan fasilitas dan sarana kebutuhan internet di desa terpencil. Sebab sepanjang dia singgah di empat desa tadi, merupakan daerah blank spot yang tidak ada signal seluler. Padahal di situ banyak penduduk yang menggunakan handphone.
”Kebutuhan informasi yang datang dari internet juga sangat penting untuk menunjang sarana pendidikan. Sehingga saya meminta kepada pihak penyedia jasa telekomunikasi dan pihak terkait agar bisa memfasilitasinya,” pungkas Deddy. (yan/fik)
