Harga Raskin Turun

[tie_list type=”minus”]Ada Subsidi, Menjadi Rp 1.000 per Kg[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Mulai Januari 2016, harga beras untuk warga miskin (raskin) di Kabupaten Bandung hingga titik distribusi atau desa mengalami penurunan dari Rp 1.600 menjadi Rp 1.000 per kilogram (kg). Penurunan harga tersebut sebagai dampak adanya subsidi dari Pemkab Bandung sebesar Rp 600 per kg.

”Meskipun harganya turun, namun jatah raskin untuk masing-masing kepala keluarga atau rumah tangga sasaran penerima manfaat masih tetap sebanyak 15 kg setiap bulan,” ucap Pj Bupati Bandung Perry Soeparman ketika membuka Sosialisasi Program Raskin 2016 di Gedung Moch. Toha Soreang, kemarin (2/2).

Dia mengatakan, beras seharga Rp 1.000 per kg tersebut sengaja disediakan oleh pemerintah untuk membantu meringankan beban keluarga kurang mampu dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan pokok. Namun, realitas di lapangan masih ada sebagian warga dari golongan ekonomi mampu yang turut menerima beras tersebut.

”Saya dapat laporan seperti itu. Jadi tolong kepada tim koordinasi raskin untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi ke lapangan,” tegas Perry.

Dia meminta, petugas di lapangan untuk tidak memungut biaya tambahan kepada penerima raskin yang tidak sesuai dengan ketentuan. Untuk itu, Perry memerintahkan kepada asisten pemerintahan, kepala Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum dan BPMPD agar segera memberikan arahan kepada para kepala desa dalam penyusunan anggaran penerimaan dan belanja desa terkait penganggaran ongkos angkut raskin dari titik distribusi ke titik distribusi. ”Anggaran itu harus masuk dalam alokasi dana desa 2016,” kata Pery.

Khusus kepada Subdivre Perum Bulog Bandung, Pery mengharapkan, agar kualitas raskin bisa ditingkatkan. Sebab, sampai saat ini, masih ditemukan kualitas raskin yang kurang bagus.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung Ir Dadang Hermawan menyebutkan, secara keseluruhan kualitas raskin di Kabupaten Bandung masih tergolong cukup baik.

”Kalaupun ada yang kurang baik, mungkin hanya di beberapa tempat dan itu pun dikembalikan lagi ke Bulog untuk diganti,” tambah Dadang. Dia meminta, kepada warga penerima raskin, untuk berani menolak raskin jika kualitasnya jelek.

Tinggalkan Balasan