Komnas HAM Awasi Penyelidikan Polisi

[tie_list type=”minus”]Disebut Jessica Kasar Tangani Saksi dalam Kasus Kopi Beracun[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Seperti novel detektif, kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin yang diduga karena racun di kopi yang diminumnya terus memunculkan sisi cerita lain yang menarik perhatian publik. Kerja keras polisi memperkuat bukti sehingga bisa segera menetapkan tersangka berlomba dengan upaya Jessica Kumala Wongso, pihak yang paling dibidik untuk dijadikan tersangka, untuk membangun opini bahwa dirinya tidak bersalah.

jessica=komnas
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

PENGADUAN: Saksi kasus pembunuhan Mirna, Jessica (tengah) saat
mendatangi komnas HAM, di Jakarta, belum lama ini.

Belum lama ini, Jessica mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Sahabat karib Mirna semasa menjadi mahasiswa di Australia itu curhat bahwa dirinya selalu dituduh sebagai tersangka.

Jessica datang dengan didampingi dua pengacaranya, Yudi Wibowo Sukinto dan Andi Joesoef. Jessica datang di kantor Komnas HAM sekitar pukul 13.20. Lima menit kemudian, dia dan pengacaranya ditemui salah seorang Komisioner Komnas HAM Siane Indriani.

Pertemuan tertutup tersebut berlangsung sekitar 90 menit. Perempuan berusia 27 tahun itu seperti biasa tidak mau menjawab pertanyaan wartawan. Hanya pengacaranya yang mau memberikan komentar. Yudi mengungkapkan, Jessica sedang depresi berat sehingga memerlukan diskusi dengan Komnas HAM. ”Banyak tekanan yang didapat Jessica,” ungkap Yudi.

Jessica langsung menuju mobil. Dia memilih bungkam ketika ditanya para awak media. Sesekali dia hanya tersenyum dan berucap bahwa semua sudah ditangani pengacaranya. ”Silakan tanya pengacara saja,” ujarnya.

Salah satu isi curhat Jessica adalah kesan masyarakat yang seakan menuduh dirinya sebagai tersangka. Juga, berbagai tindakan petugas kepolisian yang membuat alumnus Billy Blue College, Sydney, itu merasa tertekan. ”Ada yang membuat dia tidak nyaman,” ujar Komisioner Komnas HAM Siane Indriani.

Mantan kepala Kantor Komunikasi Universitas Indonesia itu menerangkan, ada beberapa hal yang membuat Jessica tidak nyaman. Misalnya, ketika Jessica dijemput aparat kepolisian. Petugas yang menjemput Jessica di rumahnya tidak mengenakan seragam polisi. Bahkan, Jessica mengaku petugas itu tidak membawa surat panggilan. ”Surat itu baru diketik di dalam mobil,” tutur Siane.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan