Dia menegaskan bahwa hingga saat ini Polri masih terus berupaya merangkai semua kasus pengeboman tersebut. Rangkaian itu berupa siapa saja yang terlibat dan kelompok mana saja. ”Kemungkinan ada pimpinan-pimpinan kelompok itu yang masih bebas dan tidak berada di penjara,” terang jenderal berbintang empat tersebut.
Meskipun seluruh teroris dalam aksi peledekan bom Thamrin telah tewas. Namun petugas kepolisian terus memburu otak di balik peristiwa maut tersebut. Polisi mencurigai otak pelaku tersebut yaitu Bahrun Naim.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, meskipun pihak keluarga Bahrun Naim membantah keterlibatan dalam aksi ledakan bom Thamrin. Namun, hal tersebut tidak mengoyahkan hati petugas kepolisian untuk mempercayai dan meloloskan Naim dari jeratan hukum.
Bukti akurat keterkaitan Bahrun Naim dalam pengeboman Thamrim, didapat dari pelaku yang telah berhasil ditangkap. Yakni dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku ledakan bom Thamrin merupakan perintah Bahrun Naim.
Selain itu Bahrun pun yang mengatur strategi aksi tersebut. Yakni pengakuan tersebut tidak dikatakan oleh satu pelaku teroris. Melainkan rata–rata pelaku mengaku kalau otak pemboman di Jalan Thamrim merupakan perintah dari Bahrun Naim. ”Positif yang menyuruh yah bahrun naim,” papar pria berpangkat tiga melati di atas pundaknya itu.
Terkait bantahan yang dilakukan oleh pihak keluarga Bahrun Naim. Menurutnya sah-sah saja. Bahkan dirinya menantang agar pihak Bahrun Naim bisa menampilkan diri didepan publik. Selain itu menujukan bukti-bukti yang menunjukan kalau Bahrun tidak ada keterlibatan. ”Silakan saja. saran saya silahkan tampil dimuka umum, kalau perlu gunakan pengacara tidak masalah,” cetus Iqbal di Mapolda Metro Jaya, kemarin. (18/1). (idr/ian/rie)