Taur Malah Tak Tahu Dulu Akan Ditangkap

Sebagian prajurit masuk ke laut. Ada yang jasadnya hilang dan ada yang akhirnya ditemukan. Tak mulusnya pendaratan itu diduga disebabkan kurang akuratnya informasi intelijen.

Dalam waktu dua jam, delapan anak buah Luhut gugur. ’’Mereka gugur di medan tugas. Padahal, semalam sebelumnya, saya masih brifing mereka di bak pasir,’’ kenangnya. Bukan hanya anak buahnya, komandan Luhut, Mayor (anumerta) Atang Sutrisna, juga gugur.

Luhut mengaku tak menyangka anak buah dan komandannya bakal gugur dalam pertempuran. Maklum, ketika itu, sebagai pasukan elite baret merah, Luhut sempat jemawa dan merasa hebat.

Sampai sekarang, Luhut berupaya mengumpulkan alumni pasukannya itu, termasuk keluarga pejuang yang gugur. ’’Terakhir saya kumpulkan mereka pada 7 Desember 2015,’’ ucapnya.

Ketika itu, terkumpul 106 veteran prajurit Kopassandha yang terjun bersama Luhut di Timor Timur, 40 tahun lalu. Rata-rata para veteran itu berusia 72–76 tahun. ’’Dari 500 prajurit yang terlibat, hanya itu yang tersisa,’’ lanjutnya.

 

Luhut juga berhasil mengumpulkan 53 janda dan anak prajurit yang gugur dalam Operasi Seroja. Dia menegaskan akan terus mengumpulkan para veteran dan keluarga pejuang yang gugur dalam Operasi Seroja. Menurut Luhut, tanpa mereka, dirinya tak mungkin menjadi seperti dirinya saat ini. ’’Kalau ada waktu, saya juga ingin kembali ke Timor Leste untuk merajut memori yang lebih lengkap,’’ terang jenderal 68 tahun tersebut.

Rajutan memori itu tak hanya dilakukan untuk veteran pejuang RI. Luhut juga ingin mengakomodasi mimpi mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao yang berharap bisa menemukan makam tokoh Fretilin sekaligus mantan Perdana Menteri Timor Leste Nicolau do Reis Lobato.

’’Pak Xanana mengungkapkan kepada saya sangat ingin bisa menemukan makam Lobato yang gugur di tangan pasukan kita,’’ ujarnya.

Sebagai sahabat, Luhut ingin mewujudkan keinginan tersebut. Menurut dia, persahabatan semacam itu bisa menjadi contoh bahwa tidak boleh ada dendam dari sejarah masa lalu.

Ketika Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) berkesempatan bertemu Xanana Gusmao, pria yang kini menjadi menteri perencanaan pembangunan (semacam Bappenas) itu mengaku gembira didatangi tamu istimewa. ’’Pak Luhut itu luar biasa. Senang sekali saya kedatangan dia,’’ ujarnya. (*/c5/ttg)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan