[tie_list type=”minus”]Sektor Riil Relatif Tak Terpengaruh[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Serangan teror bom dan penembakan di Jakarta Pusat dipercaya tak bakal berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia.Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, serangan teror sudah terjadi beberapa kali di Indonesia dan nyatanya ekonomi Indonesia tetap tumbuh dengan baik. Karena itu, dia yakin jika kejadian kali ini tidak akan membuat investor kabur karena takut. ‘”Saya kira (investor) tidak (akan lari), dan (teror) ini kan bukan yang pertama,”’ ujarnya di Kantor Wakil Presiden kemarin (14/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menambahkan, sektor riil relatif tidak terpengaruh dengan aksi teror. Meski demikian, moneter maupun pasar modal lebih rentan terhadap sentimen negatif serangan teror. ”Wajar kalau pasar bereaksi sesaat, tidak usah dibesar-besarkan,” katanya usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden kemarin.
Menurut Darmin, jika pun ada gejolak sesaat pada pergerakan rupiah maupun pasar saham, hal tersebut akan segera stabil. Apalagi, gerak cepat aparat keamanan membuat peristiwa teror bisa dilokalisir sehingga tidak menimbulkan lebih banyak korban. ”Jadi dampaknya sudah reda,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui, pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul dengan aksi terorisme. Dia menyebut, pemerintah akan belajar pada Thailand yang bisa cepat memulihkan sektor pariwisatanya usai serangan bom beberapa waktu lalu. ”Sebab, keamanan itu jadi salah satu pertimbangan wisatawan,” ujarnya.
Arief membandingkan, jika peristiwa teror Thailand baru bisa diselesaikan selama 11 hari, aparat keamanan Indonesia bisa melumpuhkan pelaku teror hanya dalam waktu empat jam. Hal itu dinilai memberi pesan positif bahwa aparat keamanan Indonesia punya kemampuan untuk menanggulangi teror. ”Apalagi, tadi Presiden (Jokowi) sudah ke TKP (serangan), itu kan artinya aman. Kalau tidak aman, tidak mungkin presiden ke sana,” jelasnya
Sementara itu, Menkeu Bambang Brodjonegoro menuturkan pemerintah tidak begitu mengkhawatirkan pelemahan rupiah akibat tragedi bom Sarinah. Sebab, pihaknya meyakini, depresiasi rupiah terhadap dollar AS hanya bersifat sementara. ”Kalau saya pikir, kejadian ini (pelemahan rupiah) memang temporer,” kata Bambang di Gedung Kemenkeu, kemarin.