bandungekspres.co.id– Kodam III/Siliwangi bersama jajaran satuan penerangan merayakan hari jadi Penerangan TNI AD ke-65 yang digelar di halaman Markas Kodam III/Siliwangi, kemarin.
BERKUNJUNG: Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arm Robertson Ismail
mengunjungi Bandung Ekspres di Jalan Soekarno-Hatta, Selasa (10/11)
Kepala Penerangan Kolonel Robertson Ismail menegaskan, keberadaan Penerangan TNI AD sekarang ini memiliki fungsi penting sebagai pusat informasi dan komunikasi antara TNI dan rakyat.
Menurutnya, sesuai dengan amanat yang disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD, keberadaan penerangan di jajaran TNI AD sekarang kedudukannya bukan sebagai pelengkap kesatuan tapi memiliki fungsi penting, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sudah maju pesat.
’’Perkembangan informasi sudah demikian maju dan kita yang berada di jajaran penerangan Kodam III/Slw harus mampu mengimbanginya,” jelas Roberson dalam peringatan hari jadi Penerangan TNI AD ke-65.
Dirinya menuturkan, sejak 2015, sesuai perintah panglima TNI keberadaan penerangan telah mengalami perubahan besar bahkan seorang prajurit TNI yang bertugas di Penerangan TNI AD harus memiliki intelektual tinggi dan mampu imbangi kecepatan informasi yang berkembang.
’’Jadi prajurit TNI yang bertugas di Penerangan itu bukan dibuang, tetapi prajurit pilihan yang harus mampu bekerja tanpa batas. Sehingga bila ada prajurit yang tidak sanggup bekerja silahkan copot emblem Penerangan yang tertempel di lengan baju,” tegas dia.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, Penerangan memiliki arti penting sebagai ujung tombak dalam memberikan informasi baik untuk media maupun insan pers. Sehingga dalam melakukan tugas-tugasnya dituntut ekstra keras untuk mengikuti perkembangan tersebut.
’’Informasi itu tidak pernah tidur karena setiap detiknya pasti ada perkembangan dan kita harus bisa menangkapnya apalagi informasi itu sangat penting,” tukas dia.
Untuk itu, kerja sama baik dengan semua media sangat penting karena media sebagai mempunyai peran pemberi informasi masyarakat yang miliki cara kerja hampir sama dengan Penerangan.
’’Kita bisa belajar dari para wartawan yang bekerja tanpa mengenal waktu, dimana ada informasi selalu diambil sebagai bahan pemberitaan,” pungkas Robertson. (yan/vil)
