Menjaring dari Pintu ke Pintu

bandungekspres.co.id– Masyarakat Kabupaten Bandung Barat diimbau lebih waspada terhadap masuknya paham-paham sesat yang dapat merusak aqidah umat Islam. Termasuk paham-paham radikalisme Negara Islam Indonesia (NII), dan paham ISIS (Iraq Syria Of Islamic State) yang belakangan terus berkembang di Jawa Barat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) KH Muhammad Ridwan mengatakan, paham-paham yang di luar dengan ketentuan syariat Islam membahayakan pada aqidah umat muslim. Sebab, sasarannya kepada masyarakat bawah dan juga anak-anak penerus bangsa.

”Memang saat ini tidak ada lagi golongan seperti ini. Beberapa tahun ke belakang memang di KBB sempat masuk golongan NII dan alhamdulillah sekarang sudah tidak muncul lagi,” kata KH Ridwan ditemui di Cikalongwetan, kemarin (12/1).   Menurut Ridwan, umat muslim yang berpedoman pada Alquran dan Assunah (prilaku yang dicontohkan rasul) harus tetap terjaga dan tidak boleh rusak oleh masuknya golongan-golongan di luar syariat Islam yang sudah ditetapkan dalam Alquran. Dengan alasan itu, jajaran MUI Kabupaten Bandung Barat terus memantau ke setiap daerah serta memberikan pembinaan agar tetap menjaga dan menolak masuknya golongan tersebut.

”Kami juga imbau agar masyarakat melaporkan kepada MUI dan Kemenag jika menemukan paham-paham yang mencurigakan (ISIS/NII/teroris). Kami juga libatkan ormas Islam lainnya agar mengantisipasi paham tersebut tidak masuk ke wilayah Kabupaten Bandung Barat,” katanya.

Diungkapkan Ridwan, datangnya paham-paham tersebut biasanya langsung ke rumah-rumah warga dengan pendekatan yang luar biasa. Bahkan, masyarakat bawah yang memang tidak memiliki pengetahuan dalam soal agama Islam, biasanya ikut menjadi anggota mereka. ”Biasanya mereka datang ke satu wilayah dengan pendekatan dari satu rumah ke rumah lainnya. Bahkan, sasarannya masyarakat umum dari anak-anak hingga orang dewasa,” ujarnya.

Dirinya juga tidak menampik jika wilayah Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu wilayah yang bisa didatangi oleh orang-orang yang memiliki paham radikalisme dan sesat. Seperti pada 2013 lalu ada salah seorang yang mengaku seorang Nabi atas nama Asep Solihin di Desa Tenjolaut Kecamatan Cikalongwetan dengan memiliki jumlah pengikut hingga 20 orang.

Tinggalkan Balasan