bandungekspres.co.id– Harga daging ayam terus melonjak sejak akhir tahun 2015 lalu. Hingga kini, harga bahan pokok itu masih terbilang cukup tinggi mencapai Rp 40 ribu di pasar tradisional Kota Bandung. Untuk menekan harga daging ayam yang terus meroket, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung intensif melakukan monitoring tiap Selasa.
”Dengan terus meroketnya harga daging ayam yang berada hilir, (kami) terus antisipasi. Jangan sampai berbuntut aksi dari para penggiat ayam,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Industri Perdagangan Kota Bandung Eric M. Attauriq kemarin (12/1).
Dia menjelaskan, salah satu indikasi meningkatnya harga daging ayam, akibat pemusnahan ayam induk Yang disusul dengan meningkatnya harga DOC, pakan dan vaksin. ”Pengaruh komponen pada harga jual signifikan,” tukas Eric.
Adapun peningkatan harga yang dipicu DOC, indikasinya beberapa waktu lalu terjadi over load. Tetapi, Pemkot Bandung tetap menjaga sinergitas kelembagaan ketahanan pangan. Harapannya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, harga di pasar-pasar normal kembali.
Menurutnya, rembukan antisipasi melonjaknya harga bahan pokok dilakukan berkesinambungan. Sehingga, dirasa dalam waktu dekat saatnya untuk operasi pasar.
”Memang harga Rp 40 ribu cukup tinggi. Tetapi diharapkan tidak sampai berujung aksi mogok,” ucap Eric seraya menegaskan terasa ambivalen dengan penurunan BMM, kelangkaan daging ayam dan melonjaknya harga beberapa bahan pokok jadi persoalan baru masyarakat.
Sementara anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja menyatakan, efek liburan panjang stok ayam jadi kurang. ”Kalau masih kurang akan diadakan operasi pasar. Itu hasil diskusi dengan Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Bandung Elly Wasliah,” sebut Uung.
Dia menambahkan, memang perlu operasi pasar, sebab belakangan mekanisme pasar masih belum stabil. Dia menyebut, kondisi di pasar berbanding terbalik dengan keadaan di peternakan. Mahalnya harga daging ayam di pasar tradisional ternyata tak dinikmati peternak. Sebab, harga jual ayam saat di kandang justru murah.
Uung menilai salah satu faktor naiknya harga daging ayam di pasar tradisional dipicu panjangnya rantai penjualan. Politikus Partai Nasdem ini berharap, ada langkah nyata terkait penetapan harga daging ayam. ”Sehingga tidak ada yang dirugikan. Harga daging ayam di pasar tradisional melonjak tetapi harga di kandang jauh lebih murah,” kata Uung.