bandungekspres.co.id– Januari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengganti seragam dinas harian PNS sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Gubernur Jawa Barat. Perubahan seragam ini untuk ciptakan kebersamaan serta memermudah pemantauan bagi PNS yang berkeliaran di luar kantor.
Sekretaris Daerah Iwa Karniwa mengatakan, salah satu perbedaan mencolok pada pakaian dinas yang baru, terdapat tanda pangkat di bahu kanan dan kiri. Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih mengenali PNS tersebut.
’’Kalau polos-polos saja, sekelas kepala dinas, kepala biro, bisa bebas berkeliaran di luar tidak ada yang mengenali. Dengan pakaian sekarang maka bisa diidentifikasi,’’ kata Iwa, di Gedung Sate, kemarin.
Menurutnya, penggunaan seragam baru tersebut mulai diterapkan Januari 2016 ini. Pemprov Jabar sudah meneruskan kebijakan ini di 27 kabupaten/kota. ’’Perubahan ini akan diikuti oleh PNS di daerah,’’ tukasnya.
Tak hanya itu, perbedaan mencolok tampak dalam perubahan seragam dinas, salah satunya terdapat pada penggunaan pangkat di bahu kanan-kiri. Namun, secara keseluruhan perubahan seragam ini tidak terlalu drastis, hanya terdapat penambahan pernik-pernik pada seragam.
Menurut Iwa, pemangkatan serupa tanda bintang di kepolisian dan TNI ini lebih kentara pada para pejabat. Sekda Jabar dengan golongan 4E, lambangnya mirip atau setara dengan Letnan Jenderal atau bintang 3 di TNI. ’’Ditambah dengan tanda jabatan yang menggantung di dada kanan,’’ terang Iwa.
Di lingkungan Pemprov Jabar, pejabat yang akan mengenakan lambang bintang 3 adalah Kepala Dinas Bina Marga M. Guntoro. Sementara untuk kepala dinas dan kepala biro, bervariasi berdasarkan masing-masing golongan.
Dia memaparkan, mulai Januari 2016 ini pakaian dinas PNS Pemprov Jabar akan disesuaikan menurut hari. Senin mengenakan seragam Linmas berwarna hijau, lengan pendek untuk laki-laki dan lengan panjang untuk PNS perempuan.
’’Selasa dan Rabu PNS diwajibkan memakai seragam warna khaki atau coklat yang dulu dipakai setiap Senin. Kamis, seragamnya menjadi atasan kemeja putih dan bawah gelap. Sedangkan hari Jumat, mengenakan batik dengan bawahan bebas,” tandas Iwa. (rmo/vil)