bandungekspres.co.id – Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2015 mencapai 4.485.654 orang atau 9,57 persen dibandingkan Maret 2015 sebesar 1,13 persen dari 4.435.699 atau 9,53 persen. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan kalangan masyarakat tidak mampu di Tatar Parahyangan.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, jumlah penduduk miskin perkotaan pada September 2015 mencapai 2.706.520 atau 8,58 persen. Sedangkan, di daerah perdesaan sebesar 1.779.134 orang atau 11,61 persen. Menurutnya jika dibandingkan dengan Maret 2015 terjadi kenaikan persentase penduduk miskin di perkotaan mencapai 0,15 persen, sementara perdesaan alami penurunan 0,21 persen. ’’Kenaikan masyarakat miskin di Jabar ini ada pada daerah perkotaan,’’ katanya di Kantor BPS Jabar, kemarin.
Sementara, garis kemiskinan di Jabar pada September 2015 mencapai Rp 318.602 atau naik 3,82 persen dibanding Maret 2015 sebesar Rp 306.876. bagi daerah perkotaan garis kemiskinan pada September 2015 Rp 318.297 atau naik 3,52 persen dibandingkan Maret 2015 sebesar Rp 307.487. Untuk di perdesaan mengalami peningkatan lebih tinggi mencapai 4,45 persen menjadi Rp 319.228 dibandingkan Maret 2015 sebesar Rp 305.618.
’’Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan bukan makanan. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 70,33 persen untuk perkotaan dan perdesaan 75,54 persen,’’ pungkasnya. (dn/vil)
