Andik Vermansah dan Petualangannya di Negeri Jiran (2)
Manis yang dikecap Andik saat ini tidak serta merta terjadi. Ada campur tangan keluarga yang senantiasa memberi dukungan selama di Malaysia, terutama saat dia mengalami fase sulit.
APRIDIO ANANTA, Surabaya
LAIKNYA para pebola besar yang pernah tercebur dalam kubangan bernama fase sulit, Andik pun pernah mengalaminya. Pada permulaan saat baru bergabung dengan Selangor FA, di tahun 2013, Andik kerap kesulitan mendapat kesempatan bermain dengan nominal menit yang mencukupi.
Pria kelahiran 1991 tersebut hanya mendapat jatah untuk turun menjelang pertandingan usai atau bahkan saat tim telah unggul jauh. Itu berlangsung cukup lama, yakni sebanyak lima pertandingan. Belum lagi cedera hamstring kaki kanan yang diterima saat mengikuti SEA Games 2013 belum pulih benar.
Namun, berkat keuletan dan kerja keras yang terus dilakukan, itu semua mampu terlewati. Peran keluarga di kesuksesan yang saat ini dirasakan Andik juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Kontribusi krusial kerap disodorkan untuk Andik agar bisa mentas dari saat-saat serba sulitnya itu.
’’Saya selalu menelepon keluarga, terutama bapak dan ibuk, setiap kali sebelum melakoni pertandingan. Apapun hasilnya nanti, keyakinan yang mereka lontarkan selalu membuat saya tenang,’’ ujar Andik kepada Jawa Pos.
Dukungan restu dari orang tua terbukti mujarab. Andik mampu menapak karir hingga bisa menjadi salah satu pemain asal Indonesia yang sukses saat berkarir di luar negeri.
Tidak hanya saat sudah membela panji Selangor FA, orang tua juga berpengaruh bagi Andik saat sempat bimbang sewaktu dilamar beberapa klub usai memutuskan hengkang dari Persebaya. Salah satunya adalah tawaran dari klub asal Negeri Matahari Terbit, Ventrofet Kofu.
Di klub yang juga pernah jadi tempat bernaung dari penggawa Indonesia lainnya, Irfan Bachdim, Andik memilih untuk mendengarkan “nasihat” sang ibu untuk lebih memilih menerima pinangan Selangor. Sebab, jarak Indonesia menuju Jepang lebih jauh ketimbang Indonesia-Malaysia.
Terkait keputusan untuk menerima pinangan Selangor, Andik menyatakan bahwa dirinya tetap memprioritaskan orang tua di dalamnya. Selain faktor gaji yang lebih tinggi tentu saja.