F1 Hanya Milik Mercedes dan Ferrari

Musim balap Formula 1 2016 belum dimulai, namun desainer kawakan Adrian Newey sudah berani menjamin bahwa hanya ada dua tim yang berpeluang untuk merebut gelar juara dunia yaitu Mercedes dan Ferrari. Newey yang disebut insinyur dan ahli aerodinamika paling top di F1, saat ini merupakan kepala desainer dari tim Red Bull Renault. Pria asal Inggris itu mengakui bahwa performa timnya saatini tengah mengalami kemunduran.

Ia begitu frustasi bekerja di dunia F1 saat ini lantaran penampilan sebuah mobil hanya didominasi kekuatan mesin saja. Padahal bidang kerjanya justru di luar itu. Tak heran, Newey sangat frustasi. “Apa yang salah dan tak sehat di F1 sekarang adalah begitu dominannya peran mesin,” kata Newey seperti dilansir paddock talk.

“Aturan tentang sasis sekarang sangat ketat, tapi buat mesin ada banyak ruang untuk percobaan. Kami sekarang berada pada situasi dimana hanya Mercedes dan Ferrari saja yang bisa merajai balapan F1 dan pada dasarnya merekalah yang mengontrol balapan ini. Saya harap FIA bisa mengambil alih control tersebut,” lanjut Newey.

Walau begitu, beberapa kalangan memerkirakan rasa frustasi Newey akan berakhir di musim 2017 dan 2018 ketika aturan soal mesin dan sasis yang berubah drastic mulai diperkenalkan. Newey tak menampik bahwa dirinya memang sangat mendambakan adanya perubahan regulasi tersebut.

“Saya selalu senang dengan perubahan regulasi.Itu member Anda kesempatan baru buat bereksperimen. Mesin yang digunakan seluruh tim harusnya seragam. Itu akan membuat banyak tim manufaktur lain bisa muncul sebagai pesaing buat juara dunia,” katanya.

Newey adalah salah satu orang yang sepakat dengan usulan FIA yang akan menerapkan pemakaian mesin standar untuk seluruh tim di F1. Menurutnya, dengan begitu semua tim akan punya kesempatan yang sama untuk menang.

Bos Ferrari, Maurizio Arrivabene menegaskan bahwa prestasi yang mereka raih musim 2015 sebagai penantang terdekat Mercedes, diraih dengan susah payah. Ia menganalogikan perjuangan timnya dengan mendaki gunung tinggi. Tapi ketika sudah ada di puncak, di sana sudah ada Mercedes yang tiba lebih dulu. (dim/vil)

Tinggalkan Balasan