Bromo Masih Berbahaya

[tie_list type=”minus”]Aktivitas Vulkanik Tetap Tinggi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Jatim, yang masih tetap tinggi mengakibatkan Bandara Abdulrachman Saleh, Malang kembali ditutup. Sebelumnya bandara sempat dibuka selama sehari pada Senin (14/12), namun kemarin ditutup lagi sejak pukul 10 hingga hari ini Rabu (16/12).

Penutupan itu terpaksa dilakukan karena sebaran abu vulkani Bromo telah mengganggu jarak pandang. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Abdul Rachman Saleh Suharno kepada Radar Malang, penutupan tersebut merupakan kebijakan Kementerian Perhubungan sesuai Notice to Airmen (Notam) nomor C3945/15. Suharno menjelaskan, penutupan terus dievaluasi. Sehingga, belum ada kepastian kapan bandara akan dapat beroperasi secara normal.

Berdasar rilis Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda, Gunung Bromo terpantau terus memuntahkan material vulkanik. Selasa (15/12) siang, tekanan semburan mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak Bromo. Selain itu, ketinggian asap hingga 3.829 meter di atas permukaan laut. Debu yang menyembur itu mengarah ke barat dan barat laut.

Kondisi gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (dpl) itu terpantau masih tinggi. Dari data pos pengamatan Gunung Bromo, Selasa (15/12) pagi, seismograf masih menangkap tekanan dari skala sedang hingga kuat dari Bromo. Amplitudo tremor terekam maksimal 28 mm dengan dominan 8 mm. Suara gemuruh juga masih terdengar dari kawah.

Kondisi itu cenderung meningkat pada siang hingga malam. Tremor maksimal naik hingga 35 mm dengan dominan 10 mm. Semburan abu vulkanik terlihat hingga ketinggian 1.200 meter dari puncak kawah ke arah Barat-Barat Laut. ’’Terpantau sejak pukul 12.00-18.0 tadi,” tutur Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Edi Prasojo, kemarin.

Dia menjelaskan, Bromo mememiliki tipe letusan strombolian yang memiliki ciri seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus. Lalu, material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu. Eksplosivitasnya rendah.

Potensi bahaya letusan gunung dengan pemandangan menawan itu adalah terjadinya erupsi preatik dan magmatik yang tiba-tiba, dengan sebaran material vulkaniknya berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 km dari pusat erupsi. Namun sejauh ini, kemungkinan tersebut kecil karena tenaga Bromo tidak terlalu besar. ’’Tapi tentu saja, kami tetap mengimbau untuk tidak mendekat dalam radius 2,5 km dari kawah aktif Gunung Bromo,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan