Selain menyediakan pohon, kata Murti, pihaknya juga memberikan pelatihan pengolahan sampah kepada warga sekitar untuk dimanfaatkan. Sampah organik nantinya bisa dimanfaatkan menjadi kompos, sedangan sampah nonorganik didaur ulang menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomis.
Sementara itu, Ryan Brasali, General Manager Kota Baru Parahyangan menambahkan, penanaman pohon dan pembuatan biopori ini bernilai positif untuk kelestarian alam. Ia mengaku senang melihat anak-anak dilibatkan untuk diajarkan bagaimana mencintai alam sekitarnya. ”Penghuni Kota Baru saat ini ada 2.800 orang. Namun, pohon yang sudah ditanam ada sekitar 50 ribu pohon karena banyak juga yang menanam dari berbagai komunitas lingkungan di Bandung dan sejumlah daerah lainnya,” katanya.
Ryan mengungkapkan, penanaman pohon dan biopori tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilakukan di kawasan Kota Baru Parahyangan. Penanaman pohon sengaja melibatkan warga untuk menumbuhkan kecintaan warga terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan mereka. ”Padalarang ini memang daerah yang gersang, sehingga perlu dilakukan penghijauan. Namun untuk melakukannya, kami tidak bisa sendiri, tetapi butuh partisipasi warga dan masyarakat,” katanya.(*).