[tie_list type=”minus”]Bangga Walau Hanya Seumur Jagung[/tie_list]
RASA haru terlihat jelas di mata ilija Spasojevic saat berkunjung ke kediaman Umuh Muchtar, di Gang Desa, Kiaracondong, Kota Bandung, Minggu (6/12) malam, kemarin. Pemain asal Serbia Montenegro ini akhirnya benar-benar meninggalkan Persib dengan satu alasan yang cukup logis yakni, tidak jelasnya kompetisi di Indonesia.
Malam itu, pemain yang akrab di sapa Spaso ini berpamitan kepada sang Manajer . Dirinya mengaku akan meniti karir bersama tim Malaysia.
Pemain bernomor punggung 87 ini pun mengucapkan kata perpisahan kepada Umuh Muchtar, Manajemen, tim dan bobotoh. ”Terima kasih Persib, Saya datang baik, pulang juga dengan baik. Saya datang ke sini, rumah Pak Haji karena saya merasa Pak Haji adalah orang tua saya. Rumah kedua saya,” katanya dikutip Juara News.
Spaso mengaku tidak bisa melupakan tim kebanggaan bobotoh ini. Pasalnya, jika tidak berkostum Maung Bandung belum tentu dia saat ini bisa hijrah ke Melaka United.
”Saya dapat kesempatan main di Malaysia karena saya main di Persib. Kalau tidak main di Persib, belum tentu saya main di sana,” jelas Spaso
Spaso sendiri bergabung dengan skuat Maung Bandung hanya seumur jagun, atau dalam waktu yang sangat singkat. Namun, Ilija Spasojevic mengaku sangat bangga sekaligus senang. Pasalnya dia bisa meninggalkan catatan manis yakni membawa Persib juara Piala Presiden 2015.
”Saya sangat bangga bawa gelar itu (juara Piala Presiden), mimpi saya bawa ISL, itu tidak terwujud, karena kompetisi terhenti. Namun saya sangat senang bawa pulang Piala Presiden,” ungkap pemain asal Montenegro ini.
Spaso menuturkan, dia terpaksa harus hengkang dari tim kebanggaan bobotoh ini ke Melaka United, karena kondisi sepakbola Indonesia saat ini masih belum menentu. Sehingga, mantan pemain Pelita Bandung Raya (PBR) ini memilih berkarier di klub lain.
”Kompetisi tidak jelas kapan akan ada. itu alasan paling kuat untuk cari nafkah untuk keluarga,” jelas Spaso.
Sebelumnya, Spaso sendiri pernah mendapat tawaran memperkuat tim asal Thailand, Saraburi FC beberapa bulan lalu ketika kompetisi sepakbola Indonesia baru vakum.