[tie_list type=”minus”]Tegas Awasi Pencoblosan[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Harminus Kotto mengatakan, pengawas pemilihan lapangan (PPL) harus aktif mengawasi tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung, khususnya masa pencoblosan 9 Desember mendatang.
”PPL harus berani mengambil langkah tegas jika dalam pemilihan terjadi pelanggaran. Bahkan bila perlu ketika pelanggaran itu dilakukan penyelenggara atau KPPS (Komisi Panitia Pemungutan Suara), maka pencoblosan diulang,” ujar Harminus dalam bintek kemarin (1/12).
Dia menjelaskan, banyak yang harus disikapi oleh PPL khsusnya dalam pelaksanaan pencoblosan. Ketika terjadi pelanggaran yang dilakukan dalam perhitungan suara, PPL wajib memberikan laporan agar seluruh pelangaran itu diselesai di TPS. Jangan sampai PPL atau pengawas TPS dipermainkan oleh penyelenggara.
”Saya minta agar PPL dan pengawas TPS merekomendasikan pelanggaran itu diselesaikan di TPS itu bukan di tingkat desa atau tingklat kecamatan. Kalau telah selesai di TPS maka pencoblosan atau bahkan perhitungan dilanjutkan,” terangnya.
Ketua Panwas Kecamatan Soreang Nanan Kusnandi menegaskan, pihaknya segera menggelar bintek kepada para pengawas TPS. Kata dia, Panwas Kabupaten Bandung, para Kamis 3 Desember akan melaksanakan bintek pengawas TPS secara serentak di kabupaten Bandung.
”Kami minta semua hadir. Tidak ada alasan, Jika terdapat pengawas TPS yang mangkir, maka lebih baik digantikan saja sekarang. Sebab, satu saja yang tidak hadir akan berimbas kepada kinerja pengawas TPS yang lainnya,” jelas Nanan.
Dia menerangkan, ada dua strategi pengawasan yang harus dilakukan PPL. Pertama pengawasan preventif atau pencegahan dan kedua penindakan.
”Biasanya dalam melaksanakan tugasnya PPL selalu melakukan pengawasan preventif agar tidak terjadi penindakan. Namun jika saja tidak dapat dilakukan melalui pencegahan, maka PPL bisa menggunakan cara-cara penindakan,” terang Nanan. (gun/rie)