Tak Ragu Beradu Nyali demi Tidak Terlambat

”Kami bukan berarti banyak uang sehingga membekali anak kami dengan uang sebanyak itu. Kami piker sekolah untuk masa depan anak-anak kami. Kami tentu akan berusaha melakukan yang terbaik agar anak-anak kami tetap bisa sekolah,” papar Maman sambil terbata-bata.

Menurut dia, ongkos tersebut lebih murah ketimbang naik ojek. Sebab, satu kali jalan dengan menggunakan ojek senilai Rp 15 ribu sekali jalan. Makanya, angkutan bak terbuka dengan menggunakan terpal itu sangat membantu masyarakat yang menginginkan anaknya sekolah.

Camat Ibun Ika Nugraha membenarkan, angkutan yang dipergunakan untuk mengangkut para pelajar itu merupakan mobil dengan bak terbuka. Dia pun kerap mewanti para sopir angkutan tersebut agar tetap berhati-hati saat menjalankan kendaraan. Selain kondisi medan perjalanan yang buruk, tapi tiap kepala yang diangkut dalam mobil angkutan tersebut merupakan harapan tiap orangtua yang ingin anaknya lebih baik dari mereka.

”Kami tak menampik jika memang kendaraan yang mengangkut anak sekolah itu cukup membahayakan. Kadang mereka naik di atap kendaraannya, supaya segera mungkin bisa sampai ke sekolah,” papar Ika.

”Angkutan di daerah kami memang bisa dihitung jari. Ongkosnya pun tidak murah karena medan yang dilalui cukup berat dan jauh,” tambahnya. (gun/rie)

Tinggalkan Balasan