Cieunteung Kembali Terendam

Menurut Jaja, saat ini di kampungnya itu masih terdapat sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang masih bertahan. Sedangkan sisanya telah pindah dari Cieunteung. ”Kami pun siap-siap untuk ngungsi, kalau air sudah di atas satu meter berbahaya,” katanya.

Jaja mengungkapkan, saat ini warga yang masih bertahan di rumah masing-masing berdiam di lantai dua atau atap rumah yang telah dimodifikasi menjadi tempat tinggal selama banjir. Tetapi, genangan air merendam seluruh kampung, sehingga pihak PLN harus mematikan aliran listrik ke tempat tersebut dan mereka pun terpaksa harus gelap-gelapan.

”Yah begini lah, malam-malam gelap. Sebab, berbahaya kalau masih menyala, khawatir ada warga yang kena strum,” pungkasnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan