Selain itu, pasangan berjuluk Duriat ini menyampaikan komitmennya memproses secara hukum industri nakal yang membuang limbah sembarangan ke Sungai Citarum.
Debat publik ini berlangsung selama 1,5 jam. Sehingga tampak menggeliat. Masing-masing pasangan calon tidak sempat mengemukakan jawaban atau ungkapannya secara mendalam akibat waktu yang sangat terbatas, sekitar 2 menit untuk masing-masing pasangan.
Ketua KPU Kabupaten Bandung Atip Tartiana mengatakan, pihaknya berharap debat publik ini bisa menjadi referensi masyarakat dalam menentukan pilihannya pada pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung 2015 pada 9 Desember 2015. Penyelenggaraan debat publik di lingkungan kampus, katanya, tidak melanggar peraturan. Lokasi debat ini sangat tertutup dan steril dari aktivitas mahasiswa.
”Berdasarkan peraturan KPU memang debat publik ini tidak boleh ada panelisnya. Tadinya berharap debat publik ini lebih ilmiah, karenanya memilih lokasi Universitas Telkom,” kata Atip saat usai acara debat. (yul/rie)
