bandungekspres.co.id– Kepolisian kembali memperketat pengawasan terhadap pendatang baru yang memasuki wilayahnya. Hal tersebut sengaja dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk meminimalisasi terjadinya aksi terorisme yang mungkin dilakukan oleh orang asing yang sering memasuki suatu daerah untuk membuat keonaran.
Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah memberi instruksi resmi pada seluruh jajarannya hingga tingkat terbawah termasuk pada intelijen agar ikut melakukan pengawasan terhadap pendatang yang memasuki wilayahnya masing-masing. ’’Fokus utamanya sendiri pada para warga yang saat ini ngekos atau mengontrak rumah dalam jangka waktu yang singkat. Kan ada yang kadang ngekos beberapa bulan dan itu harus terdata,” kata Erwin di Soreang, kemarin.
Kehadiran pendatang sangat perlu untuk diawasi, apalagi berkaca pada pengalaman, tak sedikit di antara mereka kerap lakukan aksi terorisme. Oleh karena itu, pihaknya secara bertahap melakukan pengecekan ke beberapa lokasi kos-kosan. ’’Beberapa waktu lalu juga kami sudah melakukan pendataan ke kawasan Dayeuhkolot dan itu akan terus kami lakukan dengan mengandalkan peran dari Babinkamtibmas yang intensif mengawasi di lapangan,” tuturnya.
Disinggung daerah rawan di kawasan Kabupaten Bandung, bila melihat pemetaan sangat berpotensi tinggi, tak terkecuali hingga daerah terpencil. Oleh karenanya, Polres Bandung perlu dukungan semua elemen masyarakat agar tidak ikut terprovokasi seperti halnya kejadian di Paris, Prancis. ’’Kami juga harapkan warga segera melapor bila menemukan hal yang mencurigakan dan tidak ikut kegiatan yang mungkin bisa mengubah pemahamannya,” jelasnya.
Erwin mengungkap, pihaknya akan perketat pengamanan di seluruh markas polisi karena tidak menutup kemungkinan aparat akan menjadi sasaran dari aksi tersebut. Tak hanya itu, petugas juga akan memantau semua objek wisata di Kabupaten Bandung yang sering dikunjungi oleh para wisatawan asing. ’’Itu dilakukan karena mereka (wisatawan asing) sering menjadi target aksi terorisme. Kami juga akan memperkuat pengamanan di sana,” sahutnya.
Kepolisian pun terus memantau adanya berbagai pergerakan massa menghadapi pemilihan kepala daerah, jelang penetapan UMK yang mungkin akan dilakukan kalangan buruh serta pengawasan terhadap paham radikal. ’’Di tiap daerah juga kan ada tim khusus yang akan segera bertindak dan melakukan penanganan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polda jika terjadi sesuatu yang butuh penanganan khusus,” tegasnya. (yul/vil)