Gempa 5,6 SR Kagetkan Warga

Tidak Berpotensi Tsunami

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pusat gempa di Samudera Hindia dengan kedalaman 93 km tersebut tidak berpotensi tsunami. ”Dari pantauan USGS (Badan Geologi Amerika Serikat) melaporkan gempa 5,9 SR dengan kedalaman 95,7 km,” kata papar Sutopo kepada Bandung Ekspres kemarin malam.

Dia mengatakan, guncangan gempa terasa keras di daerah-daerah selatan seperti di Provinsi DIJ, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur.

Namun, beberapa daerah lain pun melaporkan masyarakat merasakan guncangan cukup keras meliputi Ciamis bagian selatan, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wates, Bantul, Wonosari, Kota Yogyakarta, Pacitan dan Trenggalek selama 10-15 detik.

Masyarakat di daerah di utara Jawa Tengah juga merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah seperti Pekalongan, Semarang, Jepara, Kudus, Cirebon, Semarang, Solo dan lainnya. ”Bahkan juga dirasakan di Bandung dan Sumedang,” tuturnya.

Sutopo menjelaskan, sampai saat ini, belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa tersebut. Berdasarkan intensitas gempa dirasakan di IV MMI (Bantul, Yogyakarta, Klaten, Kebumen, Purworejo), III MMI (Cilacap, Temanggung), II MMI (Bandung). Dengan intensitas gempa dirasakan IV MMI ke bawah, kata dia, maka diperkirakan tidak banyak bangunan yang mengalami kerusakan berat.

”Pendataan masih dilakukan. BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan,” jelasnya. (pra/ila/tam/yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan