bandungekspres.co.id– Seiring dengan perlambatan ekonomi, peran Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dalam menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan sangatlah diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menilik perkembangan data perekonomian domestik, konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2015 menunjukkan indikasi perbaikan pada penjualan kendaraan bermotor. Dari sisi investasi diperkirakan akan membaik karena didukung oleh akselerasi investasi pada proyek-proyek yang telah memasuki tahap kontruksi seiring dengan meningkatnya belanja modal pemerintah. Hal tersebut tampak pada kenaikan penjualan semen yang meningkat. Sehingga diprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 4,7 – 5,1 persen.
Hal tersebut terungkap saat perhelatan Jabar Islamic Economic Forum 2015 yang bertemakan ”Solusi Ekonomi Islam Atasi Perlambatan Ekonomi Indonesia” yang diadakan oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Wilayah Jawa Barat di Bale Pasundan Lantai 2 Gedung Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Kamis (5/10).
Dalam paparannya, Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Azka Subhan A menyampaikan, bahwa Bank Indonesia meluncurkan lima paket Kebijakan. Di antaranya, memperkuat pengendalian inflasi dan mendorong sektor riil dari sisi penawaran, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah melalui operasi pasar terbuka, memperkuat pengelolaan penawran dan permintaan valas dan mengambil langkah-langkah lanjutan untuk pendalaman pasar uang. Hal tersebut seiring dengan langkah mengembangkan ekonomi syariah. (fjr)