Pemkab Berusaha Stabilkan Harga Sembako

bandungekspres.co.id– Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bandung Barat bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jawa Barat menggelar operasi pasar (OP) dengan memberikan paket sembako yang dijual di halaman Kantor Kecamatan Cililin kemarin. Hal ini untuk menyetabilkan harga-harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional. Pasalnya, menghadapi akhir tahun 2015 sejumlah sembako kembali mengalami kenaikan.

Kepala Diskoperindagkop Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati menuturkan, alasan kembali menggelar OP dimaksudkan untuk menekan harga sembako yang mengalami kenaikan. Dengan penyelenggaraan OP ini, diharapkan harga sembako yang mengalami kenaikan tersebut bisa turun dan normal kembali. ”Tujuannya untuk menstabilkan harga sembako di pasaran,” kata Weti kepada wartawan di Cililin kemarin.

Ia menyebutkan, dalam OP kali ini, pihaknya menyediakan 2.500 paket sembako yang dijual lebih murah 50 persen dari harga pasar yang ludes terjual. Kegiatan ini khusus untuk warga 11 desa yang masuk wilayah Kecamatan Cililin. Sasaran dari OP ini yakni masyarakat yang daya belinya rendah. Setiap desa mendapat jatah 100 paket, sisanya akan dijual ke masyarakat umum. ”Antusias dari masyarakat cukup tinggi. Terbukti, barang yang kami sediakan cepat habis. Ini merupakan kerjasama dengan provinsi,” katanya.

Masyarakat yang datang ke Kantor Kecamatan Cililin, lanjut dia, tentu mendapatkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran. Bahkan, dalam kegiatan ini pemerintah tidak tanggung-tanggung memberikan sejumlah jenis sembako yang diberikan. Mulai dari 5 kilogram beras, 3 kilogram gula pasir, dan 3 liter minyak goreng dengan harga Rp 70 ribu per paket. Beras yang dijual Rp 5000 perkilogram jauh lebih murah dibandingkan harga dipasaran yang mencapai Rp 10.500 perkilogram, begitupun gula pasir dijual Rp 8000 perkilogram lebih murah dari harga pasar Rp 13.500 per kilogram dan minyak goreng Rp 7.000 perliter jauh lebih murah dari harga pasar saat ini Rp 14.000 perkilogram.

”Dengan harga yang jauh lebih murah ini tentu akan membantu meringankan beban masyarakat dalam membeli sembako. Kita ingin memberikan keringanan harga di tengah harga-harga yang terus melambung tinggi,” bebernya.

Disinggung alasan memilih menggelar OP di Cililin, Ia menyatakan, wilayah selatan merupakan wilayah yang menjadi sasaran untuk digelar OP. Lantaran beberapa waktu lalu penyelenggaraan OP juga sudah dilakukan di Kecamatan Cisarua, Lembang, Ngamprah, Parongpong, Padalarang, Batujajar, dan beberapa kecamatan lainnya. ”Kita laksakan secara bergiliran biar terjadi pemerataan. Setelah Cililin, kita akan lakukan OP di Sindangkerta,” bebernya. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan