Pulau Tikus Kini Jadi Primadona Wisata Bengkulu
Siapa yang tak mengenal Pulau Tikus di Kota Bengkulu. Pulau kecil di seberang lautan kota Bengkulu, saat ini menjadi salah satu primadona destinasi wisata. Namun potensi yang ada belum dikelola dengan baik, sehingga dikhawatirkan berdampak negatif bagi keasriannya.
ARIE SAPUTRA WIJAYA – KOTA BENGKULU
PULAU TIKUS terletak 10 km barat daya pusat Kota Bengkulu. Dengan luas kurang lebih 2 hektare, pulau ini dikelilingi gugusan karang dan butiran pasir putih nan indah. Untuk mencapai pulau ini, masyarakat cukup dengan menyewa perahu nelayan atau mengikuti paket wisata.
Bermacam harga yang ditawarkan, namun rata-rata bertarif Rp 150 ribu-Rp 250 ribu per orang. Lama pelayaran dari Kota Bengkulu menuju Pulau Tikus sekitar 45 menit.
Pulau Tikus memiliki garis pantai berpasir putih yang menariknya menjadi lokasi penyu sisik (eretmocheIys imbricata) dan penyu hijau (cheloma mydas) bertelur. Di kawasan ini juga terdapat ekosistem karang dan biota laut. Jenis karang yang dimaksud di antaranya adalah acroporase, poriter, fungia, montipora, dan sarcophiton.
Pulau kecil ini juga merupakan habitat bagi berbagai jenis burung, seperti burung dara laut (duluca bicolor), burung bangau hitam (egresa sacra), burung kwak maling (nytcicuray sp) dan burung pecuk padi (polocrocoray sulsinostris).
Sementara itu, jenis flora yang dominan tumbuh di kawasan pulau adalah nyampiung (caiophylum inophylum), ketapang (terminalia cetapa), waru, kelapa (cocos nucifera Sp), dan lainnya.
Pulau Tikus dahulu merupakan tempat kapal-kapal untuk berlabuh dan berlindung dari hantaman badai ombak laut Samudra Indonesia. Sebuah mercusuar masih dapat dilihat tegak berdiri di pulau ini.
Terumbu karang yang sangat luas di sekitar pulau ini mampu melindungi pulau dari abrasi. Sayangnya, keberadaan terumbu karang di Pulau Tikus mengalami degradasi karena berbagai faktor yang mengakibatkan semakin berkurangnya luas Pulau Tikus.
Saat ini, setiap minggunya Pulau Tikus selalu dipenuhi pelancong. Bahkan minimal 4 kapal nelayan (sekitar 10 orang setiap kapal) wisatawan datang berkunjung ke pulau ini. Banyak aktivitas yang mereka lakukan mengisi liburan di pulau ini, mulai dari hanya snorkeling, mandi pantai, swafoto, memancing, bahkan hanya sekedar berkumpul bersama kerabat dan keluarga.