Dirinya berpendapat, pernyataan yang sengaja digulirkan ini sudah sangat jelas sebagai tindakan aneh dan ”sakit” karena selama ini Partai Nasdem yang dipimpinnya selalu diam dan sabar menyikapinya.
“Saya selama ini sabar dan malam ini saya balas, karena yang ngomong statement itu adalah orang aneh karena disiarkan di salah satu stasiun televisi dengan menyuruh membubarkan Partai Nasdem. Dan saya katakan orang itu sakit,” seru Paloh.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Supiyadin Aris Saputra menukas, terhadap masalah yang tengah dihadapi, para kader diimbau tak terpengaruh dan menurunkan kepercayaan. Kader harus optimistis bahwa yang terjadi diambil hikmahnya serta terpenting adalah pembenahan struktur di daerah untuk menyambut pemilihan kepala daerah serentak.
Anggota Komisi I DPR RI ini menilai, tudingan yang dilontarkan partainya mesti disikapi sebagai tantangan untuk dihadapi dengan meresponnya secara baik. Bagaimanapun kritik itu adalah bagian dari pandangan pihak lain, karena sebagai partai baru, tantangan dan dinamika dalam politik dipastikan selalu ada. Bahkan dengan jumlah anggota DPR sebanyak 36 kursi, Nasdem selalu menyampaikan gagasan di forum nasional. Hal itu harus dijadikan konsistensi dalam gerakan restorasi.
”Mungkin akhirnya bisa saja banyak orang yang memperhitungkan Partai Nasdem karena partai yang baru berumur empat tahun ini menjadi partai besar,” tutup Supiyadin yang juga purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal tersebut. (yan/vil)