Bandung (Mimpi) Juara Dunia

[tie_list type=”minus”]Merajut Asa dan Harapan di Kapsul Waktu[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Kemenangan Persib di ajang Piala Presiden tidak memuaskan hasrat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sebab, dia berharap, Indonesia bisa menjuarai dunia olah raga dalam kancah internasional.

”Kalau orang Bandung mah ingin jadi juara dalam dunia olah raga hingga kancah Internasional. Sesuai dengan jargonnya Bandung Juara,” tegas pria yang akrab disapa Emil itu usai menandatangani ekspedisi kapsul waktu di GIM kemarin (1/11).

Dia mengatakan, setiap orang pasti memiliki mimpi masing-masing. Baik berkaitan dengan pribadi atau pun berhubungan dengan orang banyak. ”Yang pasti bisa memberikan inspirasi kepada penjuru dunia,” kata dia.

Salah seorang warga Hendrawan, 24, mengaku, punya mimpi tentang banyak hal yang berkaitan dengan orang banyak. Tidak ada konflik antarsuku, antarras, antarkampung atau antarpendukung klub sepak bola, menjadi salah satu bagian dari mimpinya yang ditampung dalam kapsul mimpi.

”Mimpi saya, para pemain sepak bola di Indonesia bisa menjadi pemain terbaik di dunia. Sehingga bisa membawa nama baik negaranya,” harap Hendrawan.

Namun untuk merengkuh mimpi itu sendiri menurut dia, tak mudah. Sebab, perlu ditunjang beberapa hal yang berkaitan langsung dengan mimpi itu sendiri. Terkait olahraga, kata dia, jiwa sportif yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan gotong royong kembali menjadi kebiasaan atau tradisi.

”Tentu akan semakin indah jika pemain sepakbola Indonesia bisa merajai klub besar dunia. Klub itu pemain terbaiknya berasal dari Indonesia. Indah,” tuturnya.

Sementara itu, Jay Wijayanto selaku ketua pelaksana ekspedisi kapsul mengatakan, “Kapsul Waktu” nantinya berisi 35 Piagam Penghargaan dari 34 provinsi dan satu dari Presiden RI. Isi kapsul itu akan dibuka dibuka pada 17 Agustus 2085 mendatang. Adapun pesan-pesan yang terkumpul akan dirumuskan oleh pemangku kepentingan di daerah dan dilaksanakan oleh gubernur.

”Harapannya, isi pesan akan dibaca oleh generasi saat itu dengan tujuan untuk menjaga keterhubungan antargenerasi melalui kesamaan cita-cita,” tutur Jay.

Di mengatakan, penting untuk menjahit mimpi dan beraneka ragam harapan tentang Indonesia dari semua komponen bangsa. Sebab, pemerintah, aparat, pelaku usaha, profesional, petani, nelayan, remaja dan anak-anak memiliki mimpi yang berbeda-beda dan pasti terbaik untuk dia dan negaranya.

Tinggalkan Balasan