Sementara itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tri Renani Pancastuty menyatakan, ajang ini dapat menjadi contoh untuk provinsi lainnya. ’’Untuk menunjukkan kepedulian kepada anak berkebutuhan khusus, bahkan mereka memiliki kemampuan lebih dari anak non kebutuhan khusus. Kita juga bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus bisa belajar di sekolah luar biasa atau reguler melalui pendidikan khusus mereka bisa menjadi anak yang hebat,’’ imbuh Tri.
Try menuturkan, SLB juga memberikan kurikulum pendidikan 2013 yang fokus kepada penampilan, sehingga mereka jadi anak yang lebih mandiri dengan pembelajarannya di sekolah luar biasa. Tak hanya itu, tahun ini, kementerian bakal rilis produk yang dihasilkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam pameran terbesar Indonesia. ’’Jadi kita harapkan kerja sama dengan dunia industri, sehingga mereka bisa diterima di dunia industri,’’ tandasnya. (yul/adv)