Adapun TPJBF ini merupakan salah satu bagian dari rencana Pemerintah Kota Bandung menetapkan Kota Bandung sebagai Kota Musik. Nantinya, sambung Emil, dalam satu tahun akan ada 12 festival musik dengan genre yang berbeda. ’’Jadi 12 bulan kita bagi ke 12 genre-genre musik. Ternyata tim jazz memutuskan kayaknya Oktober bulan yang pas buat jazz,’’ sebutnya.
Sebelumnya, TPJBF berlangsung mulai Senin (26/10). Melalui event yang digagas Harry Pochang dan para seniman ini, The Papandayan Hotel Bandung memelopori festival jazz terlama di Indonesia. Yakni, enam hari berturut-turut.
General Manager The Papandayan Hotel Bandung Bobby Renaldi mengatakan, TPJBF merupakan bukti The Papandayan Hotel Bandung konsisten mengadakan acara musik jazz. Terlebih, sejak 2013 silam, TP Jazz memang sudah berlangsung secara mingguan, yakni setiap Jumat malam dan Minggu malam.
Dalam setiap acara tersebut, The Papandayan Hotel tak hanya melibatkan musisi yang sudah senior. Tapi juga memunculkan bibit-bibit baru musik jazz. ’’Sudah lebih dari 200 band yang main di sini (TP Jazz). Baik itu genre jazz atau jazztunes,’’ tandasnya.
Sederet musisi jazz ternama pun dipilih untuk turut meramaikan TPJBF 2015 ini. Di antaranya, Imelda Rosalin, Jamie Aditya and Friends, Dira Sugandi, Glenn Dauna, Empat Peniti, BLP, KSP, dan gitaris muda Tesla Manaf. ’’Padahal, yang ingin ikut (meramaikan) lebih banyak. Bahkan, mereka tidak khawatir soal fee. Ini yang membedakan dengan festival lainnya. Orang Bandung punya semangat guyub yang luar biasa,’’ tandasnya. (tam)