Begitu antrean saya tiba paling depan, petugas bertanya: Tujuannya beli apa? Saya tidak tersinggung. Pasti bukan karena saya hanya pakai kaus dan sepatu kets. Terbukti semua ditanya seperti itu.
Ketika saya jawab bahwa saya akan beli Boy 25, dia langsung berkata: Habis. Boy 28? Juga habis.
Saat itu di Indonesia sudah tengah malam. Putri saya masih on. Tapi, begitu mendapat berita duka tersebut, dia langsung kirim WA: Ya sudah, saya tidur saja.
Saya berdoa semoga tidak terbawa mimpi. Istri saya tidak kecewa karena memang tidak tahu. Dalam hati, saya merasa bersalah. Selama ini paling banter hanya membelikan istri tas dari Shenzhen. (*/rie)