[tie_list type=”minus”]Peran Besar Akademisi Dalam Kurangi Kesenjangan Sosial[/tie_list]
bandungekspres.co.id – Melihat akademisi sebagai mitra strategis dalam perumusan kebijakan yang terukur dan efektif, pemerintah Asia-Afrika menggelar seminar “Internasional Rethinking Emerging Forces Enhancing The Role Of Scholar In Promoting People Driven Asian – African Partnership” di Gedung Merdeka kemarin (29/10).
Menurut Duta Besar Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Salman Al Farisi, forum ini merupakan upaya Indonesia untuk mewujudkan salah satu amanat KTT Asia-Afrika yang diadakan April lalu. Salman mengungkapkan, salah satu butir dalam Declaration on Reinvigorating the New Asian African Strategic Partnership menyinggung prihal pembentukan Forum Akademik Asia-Afrika. Tujuannya untuk mewujudkan kemitraan Asia-Afrika yang lebih solid melalui intensifikasi networking antar masyarakat termasuk akademisi.
”Forum ini juga merupakan upaya awal untuk mendorong pengembangan jejaring Asian-African Think Tanks. Networking merupakan bagian yang sangat vital dari pengembangan suatu think-tank,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Fisip Universitas Pajajaran Mudiyati Rahmatunissa mengaskan, ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi di level global tercermin dari fakta sederhana. Sebab, sebanyak 20 persen populasi dunia mengonsumsi sekitar 70 persen sumber daya di bumi.
”Ini adalah yang diupayakan pemerintah Asia Afrika untuk berusaha untuk memperbaikinya. Peran akademisi perbaiki ketidakadilan di level global, khususnya terkait pusat kajian Asia-Afrika di Universitas Padjajaran,” tegasnya. (mg-dn/rie)