Bukti Keberagaman Budaya

Seluruh tim juri, disebar di titik sepanjang kawasan parade mulai dari start hingga finis. Bagi peserta yang akan melakukan display di depan panggung lebih dari satu menit, maka langsung didiskualifikasi. ”Setiap jarak 200 meter, ditempatkan tim juri, hingga finis,” tegasnya.

Proses pembukaan Kemilau Nusantara akan mengomposisikan beberapa unsur. Yaitu, Sembilan orang pemain Egrang setinggi empat meter, berkostum simbol-simbol budaya nusantara. Kelompok musik Bedug Jepang, marching band (dengan alat musik daur ulang) yang akan berperan sebagai “Palatuk” atau pembuka jalan arak-arakan Kemilau Nusantara 2015. Serta, sembilan orang penari membawakan koreografi etnikontemporer sebagai respons atas makna Kemilau Nusantara kekinian yang berbasis tradisi.

”Kemilau Nusantara tahun ini pun kembali menghadirkan lomba foto dengan 2 (dua) kategori, yaitu kategori On The Spot, peserta mengirimkan hasil foto even Kemilau Nusantara pada hari berlangsungnya acara,” pungkas Nunung.

Tumbuhkan Inovasi dan Kreativitas Budaya

Berbagai Kreasi dalam bentuk kekhasan dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan beberapa provinsi di Indonesia di tampilkan dalam gelaran even tahunan Dinas Pariwisata Jabar yang bertajuk kemilau Nusantara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, Even helaran Kemilau Nusantara XII 2015 digelar oleh kontingen dari berbagai daerah berhasil menyuguhkan kreasi dan inovasi seni dan kebudayaannya.

”Sebagian besar para kontingen menyuguhkan seni helaran dengan fesyen dan ini sangat menarik. Sebab mencerminkan keaneka ragaman budaya di Jabar dan ini perlu dimunculkan identitas budayanya masing-masing,” jelas Iwa kemarin.

Selain dengan berbagai macam desain menarik, lanjut dia beberapa daerah juga menampilkan kekhasan dan cirinya dnegan emmperagakan berbagai kesenian tradisional

Menurutnya, adanya inovasi dan kreativitas dalam seni budaya sangat baik. Sebab berdasarkan perkembangannya seni budaya memang harus berkembang dengan disesuaikan tuntutan jaman asalkan tidak keluar dari akar budayanya.

Selain itu, lanjut Iwa, penampilan pada karnaval ini merupakan bagian dari eksplorasi seni dengan dasar kesenian budaya yang ada di daerahnya.

”Jadi kalau ke depan digelar inovasi dalam bentuk fesyen berkulture budaya saya pikir sangat menarik juga. Sebab di Jabar sendiri banyak perancang-perancang berbakat,” ucap Iwa.

Tinggalkan Balasan