Meski begitu, dia menuturkan bahwa seiring dengan berjalannya waktu maka hal tersebut akan segera terkikis. ’’Akan ditutupi kelemahan-kelemahan itu dengan waktu, karena kita bukan mesin, kita butuh pengulangan dan latihan,’’ kata dia.
Menjadi pelatih bagi banyak kepala tidak membuatnya merasa khawatir. Dia yakin semua anak didiknya mampu untuk menemukan karakter permainan yang pas, yang membuat seluruh skill anak didiknya menjadi optimal dan meraih prestasi. ’’Poinnya bukan soal kesulitan, makanya kita beri waktu bagi mereka untuk melakukan pengulangan, saling mengenal satu sama lain. Kita sedang menikmati waktu pertumbuhan sambil menikmati prestasi-prestasi kecil,’’ tuturnya.
Melihat semangat yang menggebu dari skuad yang dilatihnya, mendatangkan optimisme untuk terus meraih prestasi. Hal tersebut tentu menimbulkan harapan tersendiri bagi pelatih kelahiran Jakarta ini. ’’Dengan bakat yang dimiliki, saya berharap mereka tidak sombong dan terus bekerja keras seperti hari ini. Dan itu akan terus dia lakukan secara konsisten semasa hidupnya,’’ tutupnya. (far/hen)