LEMBANG – Kawasan Hutan Manglayang di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat terbakar Sabtu (17/10) siang. Api baru dapat dipadamkan sore harinya oleh ratusan warga. Menurut dugaan, kebakaran berasal dari rumput yang terkena terik matahari.
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (Asper BKPH) Manglayang Barat Aris Mulyana membenarkan kejadian itu. Kata dia, luas lahan yang terbakar mencapai sekitar dua hektare hutan pinus dan lima hektar tumbuhan rumah bawah tanah.
Cuaca yang cukup terik disertai dengan kencangnya tiupan angin membuat rumput mudah terjadi gesekan sehingga merembet dan menimbulkan percikan api di berbagai titik. Rumput setebal 50 cm sampai 1 meter ludes dilalap api.
”Hanya beberapa saja yang terkena percikan tapi sudah dipadamkan,” kata Aris.
Atas kesigapan warga Pasir Angling yang kebetulan lokasi perkampungannya cukup dekat dengan hutan yang terbakar, dalam waktu sekitar empat jam api sudah bisa dipadamkan, ”Kami sampaikan terima kasih kepada warga yang turut membantu memadamkan api,” tuturnya.
Aris menyatakan, kebakaran hutan Manglayang baru kali ini dialami setelah terakhir kali terjadi pada 2008 lalu. Namun kala itu tidak sebesar ini karena terjadi saat musim kemarau. Supaya kejadian serupa tidak terulang. Pihaknya akan membuat sekat bakar atau ilaran api sekitar 30 meter dari lokasi kebakaran dengan mengosongkan jalur dan tanaman dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
”Kami mengimbau masyarakat agar jangan memicu kebakaran karena bisa saja sumber api berasal dari perokok yang sembarangan membuang puntung rokok atau batang korek api yang masih menyala,” jelas Aris.
Sementara itu, Kepala Desa Suntenjaya Asep Wahyono mengaku belum tahu dari mana api yang membakar lahan perhutani tersebut berasal. ”Tiba-tiba apinya terus membesar dan asapnya semakin tebal, yang kita fokuskan adalah berusaha memadamkan api agar lahan yang terbakar tidak semakin meluas,” ucap Asep. (mg5/fik)