[tie_list type=”minus”]Menang Jadi Kado untuk Loyalitas Bobotoh[/tie_list]
Bandung – Demi menonton pertandingan final Piala Presiden melawan Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), banyak cara yang dilakukan bobotoh untuk menempuh hal tersebut. Salah satunya menjual beberapa benda kesayangan mereka untuk membeli tiket.
Perjuangan bobotoh yang semangat menyambangi SUGBK sangat diapresiasi Pelatih Persib Djadjang Nurjaman. Bagaimana tidak, bagi bobotoh boleh dibilang butuh mental besar untuk datang ke Jakarta. Sebab, sejauh ini hubungan bobotoh dengan The Jakmania -suporter Persija Jakarta belum menujukan sikap damai.
Tak hanya itu, seperti halnya final ISL 2014, bobotoh pun rela menjual barang berharganya demi mendukung Persib. Karena itu, dia berharap bisa menyembahkan kado terbaik untuk pendukung setia Maung Bandung.
”Ya luar biasa itulah bobotoh Persib saya tidak menyangka sekelas turnamen seperti begini dukungan Persib luar biasa, animonya luar biasa ini akan menjadi dukungan moril pemain di lapangan dan cukup terenyuh lihat bobotoh segitunya terjadi. Seperti di Palembang ada yang jual-jual barang kerena ingin menyaksikan ke stadion saya pikir apresiasi hal itu, mudah-mudahan kmi bisa membalas dengan kemenangan,” tandasnya.
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman menegaskan penggawanya jangan sepelekan
”Saya sampaikan kepada pemain belum selesai permaianan jangan katakan kita sudah menang. Anggapan seperti itu menganggap enteng lawan membuat underestimate, kita harus tetap fokus,” ujar Djadjang, di Mes Persib Jalan Ahmad Yani kemarin.
Soal kualitas Djanur melihat, setiap tim yang mengikuti Piala Presiden tak jauh berbeda dengan manggung di Indonesia Super League. Tak terkecuali SFC, kendati banyak diperkuat materi pemain anyar. ”Sama-sama bisa dikatakan berimbang,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Djanur memang memiliki kenangan manis di Stadion GBK. Di balik teror suporter tim Persija Jakarta, The Jakmania namun biasanya dengan kondisi lapangan yang bagus membuat pemain tampil lebih semangat.
”Justru saya rasakan dulu sebagai pemain seperti itu. Bisa lebih lepas rasanya main di SUGBK, tidak ada hambatan. Lapangan bagus, semua bagus,” paparnya.