NGAMPRAH – Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat memediasi desa yang menunggak raskin dengan Bulog. Hal itu dilakukan agar semua desa di Bandung Barat mendapatkan raskin ke13 yang diprogramkan pemerintah pusat. Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bandung Barat Ade Sudiana, saat ini sudah ada 10 dari 28 desa membayar tunggakan. ”18 desa lainnya meminta waktu satu minggu lagi untuk melunasi tunggakan raskin di Bulan September,” ucapnya kepada Bandung Ekspres di Kantor Bupati Bandung Barat usai mediasi kemarin (6/10).
MEMIKUL: Petugas saat akan mendistribusikan beras raskin ke beberapa daerah.
Menurutnya, 10 desa langsung membayar ke Bulog saat pertemuan. Dua atau tiga hari ke depan akan mendapatkan beras raskin ke-13 tersebut. Sementara desa yang lainnya meminta waktu untuk dapat melunasinya. Para kepala desa meminta tenggat waktu satu minggu untuk bisa melunasinya.
Dia menjelaskan, pemerintahan desa harus bisa memenej keuangan raskin dengan baik. Sehingga, ke depannya tidak ada lagi yang menunggak seperti ini. Ini juga sebagai pelajaran untuk masyarakat, kalau tidak benar mengelolannya, desanya sendiri yang tidak akan mendapat raskin tersebut.
Diakui olehnya, selama ini ada banyak yang menunggak raskin. Sehingga, distribusi raskin setiap bulannya tersendat. Pihak Kantor Ketahanan Pangan selalu memperingatinya, akan tetapi pihak desa masih tetap menunggak.
”Semoga kedepannya kalau dilakukan seperti ini, para desa yang menunggak tidak lagi menunggak,” katanya.
Dalam permasalahan ini, kata dia, Kantor Ketahanan Pangan tidak bisa berbuat banyak. Karena permasalahan raskin, berhubungan langsung dengan Bulog. Begitu pula dengan masalah pembayaran. Ketahanan pangan hanya menerima data dari desa dan memberikan laporannya kepada Bulog.
Sehingga, dalam masalah tunggakan raskin, Kantor Ketahanan Pangan hanya bisa memediasinya. Dia berharap, para kepala desa bisa melakukan pengelolaannya dengan baik. ”Jangan sampai ada lagi yang menunggak,” tandasnya. (mg5/fik)
