Littlelute, Band Indie Bandung yang ‘Bergerilya’ lewat Soundcloud
Awalnya, tiap personel tak mengenal satu sama lain. Tapi, sebagai sebuah band, Littlelute tetap solid. Meski personelnya tinggal di kota berbeda, komunikasi berjalan lancar melalui media sosial. Bahkan, dalam waktu dekat, band asal Bandung ini akan menelurkan sebuah album.
Muhammad Raulazwar, Buahbatu.
’’SELAMA enam bulan awal ketemu nggak banyak ngobrol, pokonya udah ketemu terus tentuin studio musik yang pas untuk latihan, langsung pulang aja,” ujar Atse, penggagas Littlelute, saat ditemui Bandung Ekspres di Kampus ISBI Bandung, belum lama ini.
Saat dibentuk, Littlelute beranggotakan 9 orang. Namun, sekarang menciut jadi tujuh orang. Meski begitu, Littlelute bisa perform sampai 12 orang, tergantung konsep mana yang dipakai saat tampil. Para personelnya yaitu, Heryanto Atse di bagian musik Ukulele Sopran, Faried di Mandolin, Boiq di Mandola, Rengga di Ukulele Bass, Bung Endang di Ukulele Tenor, Bob Faizal di Perkusi, dan Dhea Febrina pada Vocal.
Yang membuat Littlelute berbeda, mereka memainkan alat musik dan nada-nada dari Kalimantan dan suku Batak. Tapi, masih tetap ada unsur modern-nya. Tepatnya, Littlelute mencoba menggabungkan beberapa musik folk tradisional dari seluruh dunia. Di antaranya, Irish, Scotland, sampai Kalimantan.
Setiap personel pun memiliki ketertarikan masing-masing. Ada yang menyukai Dangdut, musik Britpop, bahkan Hardcore. Status personel juga ada yang sudah kerja dan masih kuliah. Namun, mereka disatukan oleh impian yang sama, yakni keinginan merilis album secepat mungkin.
Hal itu dikatakan pula oleh pemegang Mandola, Boiq. Pria berambut gondrong ini mengaku, ketertarikannya bergabung dengan Littlelute karena konsep yang unik. ’’Beda aja (konsep musiknya), makanya mau gabung,’’ kata dia. Adapun jenis musik yang sering dimainkan Littlelute beragam. Di antaranya, musik Celtic, Hawai, Keroncong, dan Folk. Seiring berjalannya waktu, akhirnya terciptalah sebuah lagu single pertama berjudul Berlibur ke Poznan.